SORONG, iNews.id - Seorang warga sipil diduga menjadi korban penganiayaan oleh oknum TNI Angkatan Darat hingga tewas di Sorong, Papua Barat Daya. Warga merespons kejadian ini dengan memblokade Jalan Trans Papua Barat Daya di Kota Sorong, Minggu (16/2/2025).
Aksi blokade jalan ini membuat aktivitas lalu lintas lumpuh total. Pemalangan jalan ini berlangsung selama 9 jam hingga akhirnya massa membubarkan diri.

Baca Juga
Headline iNEWS.ID: 2 Oknum TNI AL Didakwa Pembunuhan Berencana dalam Kasus Penembakan Bos Rental Mobil
Pantauan iNews, aksi blokade ini dilakukan ratusan warga dengan membakar ban dan menempatkan kayu di tengah jalan. Hal ini buntut tewasnya warga bernama Abner Kareth yang diduga menjadi korban pembunuhan.
Situasi sempat memanas ketika rombongan Dandim 1802 Sorong dan Danrem 181 Praja Vira Tama tiba di lokasi. Massa mengadang rombongan untuk menuntut kejelasan dan keadilan atas kematian Abner Kareth.

Baca Juga
Oknum TNI Aniaya Pacar hingga Tewas di Tangsel Ditetapkan Tersangka
Kuasa hukum keluarga korban, Leonard Idjie mengatakan, informasi yang diterima pihaknya, pelaku penganiayaan seorang anggota TNI. Dia mengecam keras tindakan kekerasan yang berujung kematian terhadap orang asli Papua. (OAP).
"Kalau orang itu bersalah bawa ke aparat hukum jangan main hukum rimba. Ini namanya semena-mena, kita malah terancam dengan kehadiran aparat. Tidak ada hukum lagi di Papua," ujar Leonard, Minggu (16/2/2025).

Baca Juga
Oknum TNI yang Acungkan Pistol di Kemang Diperiksa POM AD
Sementara Kapenrem 181 PVT Mayor Infanteri Bambang Triyono menegaskan, pihak tni saat ini sedang menyelidiki dugaan keterlibatan oknum tni dalam peristiwa tersebut.
Editor: Donald Karouw