Pemimpin Kelompok Islam dan Yahudi Bertemu Secara Rahasia di Skotlandia, Ada Apa?

5 hours ago 2

LONDON, iNews.id - Para pemimpin senior Islam dan Yahudi Inggris mengadakan pertemuan rahasia. Mereka menandatangani perjanjian rekonsiliasi yang hasilnya diserahkan kepada Raja Charles III pekan ini.

Surat kabar The Times melaporkan, pertemuan tersebut diselenggarakan pada Januari 2025 di Kastil Drumlanrig, Skotlandia. Sebanyak 11 pemimpin agama hadir dalam pertemuan tersebut, di samping perwakilan lain.

Pemukim Yahudi Bakar Masjid Warga Palestina, Tulis Pesan Rasis di Tembok

Baca Juga

Pemukim Yahudi Bakar Masjid Warga Palestina, Tulis Pesan Rasis di Tembok

Dokumen kesepakatan yang disebut Perjanjian Drumlanrig itu kemudian diserahkan kepada Raja Charles pada Selasa (11/2/2025). Pertemuan diadakan atas undangan Duke of Buccleuch, bertujuan untuk memperbaiki hubungan antara komunitas Muslim dan Yahudi di Inggris pasca-perang Gaza.

Namun ide untuk melakukan pertemuan diajukan oleh imam Masyarakat Ahlul Bait Skotlandia, Sayed Razawi. Dia telah bekerja selama setahun mempertemukan tokoh-tokoh Muslim dan Yahudi.

Nekat! Pemukim Yahudi Serang Perwira Israel Komandan iDF

Baca Juga

Nekat! Pemukim Yahudi Serang Perwira Israel Komandan iDF

Raja Charles memuji pertemuan itu dengan menyebutnya sebagai momen luar biasa. Dia juga senang bisa menjamu para pemimpin agama.

"Para pemimpin merasa terhormat bisa menyerahkan salinan perjanjian tersebut kepada yang mulia raja di Istana Buckingham, menggarisbawahi signifikansi nasional dan sosial yang mendalam," bunyi pernyataan bersama tokoh agama Islam dan Yahudi, seperti dikutip dari Arab News, Kamis (13/2/2025).

Militer Israel Buru 1.000 Pemuda Yahudi Ultra-Ortodoks yang Tolak Dikirim Perang ke Gaza

Baca Juga

Militer Israel Buru 1.000 Pemuda Yahudi Ultra-Ortodoks yang Tolak Dikirim Perang ke Gaza

Dokumen itu di antaranya berisi komitmen kedua pihak yang dibangun atas dasar saling menghormati, dialog, dan kolaborasi antara Muslim dan Yahudi Inggris. Kesepakatan juga menyoroti warisan spiritual bersama dari kedua agama. Kedua komunitas juga berkomitmen untuk bekerja sama dalam inisiatif praktis mendukung kelompok masyarakat paling rentan.

“Awalnya orang-orang gugup saat masuk dan melihat kastil besar, membuat Anda tercengang. Tapi dalam waktu 1,5 jam semua orang menjadi sahabat karib, bercanda, berbicara tentang keluarga masing-masing, membahas berbagai isu dan masalah,” kata Razawi.

Meski inisiatif ini datang dari tokoh Syiah, perwakilan dari Sunni juga hadir. Selain itu pegawai pemerintah serta perwakilan kelompok masyarakat juga hadir dalam pertemuan itu.

Read Entire Article
Kabar Jateng | InewS | | |