NEW DELHI, iNews.id - Perdana Menteri India Narendra Modi menegaskan Operasi Sindoor belum berakhir. Operasi yang dengan menyerang wilayah Pakistan tersebut dimulai pada awal Mei dengan tujuan menghancurkan target yang dianggap terkait dengan teroris.
Operasi ini yang memicu konflik bersenjata kedua negara selama 2 hari yakni pada 7 hingga 10 Mei, menewaskan lebih dari 70 orang di kedua pihak.

Baca Juga
CIA Kehabisan Informan dan Mata-mata Internasional
"Berbicara atas nama Benggala, atas nama 1,4 miliar warga India, saya sampaikan bahwa Operasi Sindoor belum berakhir," kata Modi, dalam pidatonya, seperti dikutip dari Sputnik, Jumat (30/5/2025).
Modi berdalih India tidak menerapkan kebijakan nol toleransi terhadap terorisme dan akan terus menindak tegas semua pihak yang mensponsorinya.

Baca Juga
Pakistan Beli Jet Tempur Siluman J-35 China, India Ketar-ketir
"Setelah serangan Pahalgam, India menyampaikan kepada dunia bahwa jika ada serangan teroris di India, musuh harus membayar dengan harga yang mahal untuk itu," ujarnya.
Ironisnya, serangan India ke Pakistan justru mengincar banyak masjid dan warga sipil anak-anak dan perempuan, bukan markas teroris bersenjata sebagaimana dituduhkan. Pemerintah India mengklaim target serangan itu sudah sesuai dengan informasi intelijen.

Baca Juga