Prabowo Subianto Terbang ke Timur Tengah Bahas Konflik Gaza

2 weeks ago 14
Web Kabar Tepat Online

JAKARTA, iNews.id - Presiden Prabowo Subianto bertolak ke Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) melalui Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur. Presiden akan melakukan kunjungan dan pembicaraan dengan beberapa negara Timur Tengah tentang geopolitik dan geoekonomi dunia terutama terkait konflik di Gaza, Palestina.

"Saya akan berangkat dengan delegasi terbatas dan sebagian menteri sudah berangkat duluan dan akan ketemu saya di beberapa tempat. Pertama saya akan ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab untuk ketemu dengan Presiden Uni Emirat Arab Yang Mulia Muhammad bin Zaid untuk melakukan konsultasi tukar-menukar pikiran tentang perkembangan geopolitik dan geoekonomi dunia," ujarnya.

Prabowo menuturkan selanjutnya akan terbang ke Ankara sebagai kunjungan balasan kenegaraan Presiden Republik Turki kepada Indonesia beberapa, beberapa waktu lalu.

"Beliau undang saya ke situ untuk menghadiri suatu forum diplomatik di kota Anadolu. Di situ saya juga akan melaksanakan konsultasi dengan beliau tentang beberapa hal menyangkut geopolitik dan geoekonomi, juga kerja sama industri dan perdagangan serta pendidikan dan kebudayaan. Kita punya hubungan yang cukup luas dan komprehensif dengan Turki," katanya.

"Dari situ tanggal 12 saya akan mampir ke Mesir di Kairo. Saya akan konsultasi dengan Presiden Mesir, kemudian dari Kairo saya akan terbang ke Doha, Qatar untuk melaksanakan kunjungan kenegaraan dan untuk menyelesaikan kesepakatan-kesepakatan antara Qatar dengan Indonesia, tanda tangan berbagai perjanjian dan kesepakatan yang cukup strategis bagi kedua negara," ujar Prabowo.

Presiden Prabowo juga akan ke Yordania kunjungan kenegaraan dan konsultasi dengan Raja Abdullah Kedua. "Saudara-saudara saya lakukan ini karena banyak permintaan terhadap Indonesia untuk lebih aktif berperan mendukung mencari penyelesaian konflik di Gaza dan di Timur Tengah secara
keseluruhan walaupun Indonesia berada jauh dari kawasan tersebut," katanya.

Dia menjelaskan, ini karena Indonesia pertama sebagai negara yang penduduk muslimnya terbesar di dunia. Kemudian peran Indonesia sebagai negara nonblok, bahkan dianggap sebagai pemimpin nonblok yang berperan selalu bebas aktif yang tidak mau mengikuti blok manapun. 

"Indonesia dianggap bisa diterima oleh banyak pihak, bisa diterima oleh semua pihak yang bertikai. Saya kira posisi ini membuat kita memang memiliki tanggung jawab, karena itu saya sampaikan Indonesia siap bila diminta oleh semua pihak yang terlibat untuk berperan. Kami siap berperan sesuai dengan kapasitas dan kemampuan Indonesia," katanya.

Editor: Dani M Dahwilani

Read Entire Article
Kabar Jateng | InewS | | |