JAKARTA, iNews.id - Pusing ditagih soal insentif mobil listrik dan kendaraan hybrid, pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta produsen membuat harga kompetitif alias lebih murah dulu. Sebab, insentif kendaraan listrik yang diberikan pemerintah sangat terbatas.
Seperti diketahui, belum ada kepastian mengenai insentif kendaraan listrik untuk tahun depan. Meski hal tersebut masuk dalam kategori prioritas yang akan berlanjut pada 2025.
Baca Juga
Toyota Siap-Siap Luncurkan Mobil Hybrid Murah, Pasar Otomotif Bisa Berubah?
Menurut Menko Airlangga produsen harus bisa menekan harga jual mobil listrik di Indonesia. Ini akan memberikan dampak baik bagi konsumen Tanah Air sehingga penggunaan kendaraan ramah lingkungan semakin luas.
"Kalau untuk otomotif, kelihatannya kita lagi lihat realisasi dari insentif itu masih terbatas. Bagi electric vehicle (EV) harganya harus bisa lebih bersaing dulu. Karena kalau based price-nya tidak bisa bersaing, konsumen belum bisa memilih. Otomotif kan berbasis pada konsumen," ujar Airlangga saat berkunjung ke GJAW 2024, di ICE BSD City, Tangerang, Minggu (1/12/2024).
Baca Juga
Menperin Pastikan Kendaraan Listrik Kembali Dapat Insentif Tahun Depan, Bagaimana Mobil Hybrid?
Seperti diketahui, pemerintah telah mengalokasikan subsidi untuk pembelian mobil listrik, guna mendorong masyarakat beralih dari kendaraan bermesin konvensional. Tapi, insentif yang diberikan masih sangat terbatas yang membuat harga mobil listrik masih cukup tinggi.
Bagaimana dengan mobil hybrid? Airlangga Hartarto mengatakan harus ada keseriusan produsen kendaraan agar insentif mobil hybrid berlaku. Itu dilakukan dengan mulai memproduksi dan memperbanyak lini model.
Baca Juga
Produsen Otomotif Minta Kepastian Insentif Mobil Listrik, Aturan Terlambat Penjualan Bisa Turun
"Yang penting bikin dulu, jangan nanya insentif mulu. Negara butuh pendapatan. Nanti kita bahas (insentif untuk tahun depan), kita belum bahas termasuk yang listrik," kata Airlangga.