PWNU Jakarta Soroti Kemacetan Ekstrem di Tanjung Priok: Macet Panjang Merugikan Masyarakat

5 hours ago 5

JAKARTA, iNews.id -  Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jakarta, H Husny Mubarok Amir, menyoroti kemacetan ekstrem yang sering terjadi di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Beberapa waktu lalu kemacetan terjadi  selama empat hari dari Rabu hingga Sabtu (16-19/4/2025) dan disebabkan oleh PT Pelabuhan Indonesia Persero (Pelindo). 

Husny menyatakan bahwa kemacetan panjang ini sangat merugikan masyarakat Jakarta.

Amerika Serikat Unjuk Kekuatan Nuklir di Tengah Ketegangan Dunia

Baca Juga

Amerika Serikat Unjuk Kekuatan Nuklir di Tengah Ketegangan Dunia

"Macet panjang sudah beberapa kali terjadi dan merugikan masyarakat. Banyak warga Jakarta yang terkendala dan dirugikan karena macet tersebut," ujarnya, Rabu (23/4/2025)

Ia berharap kejadian serupa tidak terulang dan menyarankan agar pengelolaan jadwal keluar masuk truk serta bongkar muat kontainer dilakukan dengan rapi untuk mengantisipasi kemacetan di Tanjung Priok. 

Imbas Macet Horor di Jakut, Pelindo bakal Buat Jalan Baru ke Pelabuhan

Baca Juga

Imbas Macet Horor di Jakut, Pelindo bakal Buat Jalan Baru ke Pelabuhan

"Kalau itu rapih mestinya tidak terulang kejadian-kejadian serupa seperti itu," tambah Husny.

Husny juga menegaskan bahwa Pelindo merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang sahamnya 100 persen dimiliki pemerintah pusat, sehingga Kementerian BUMN harus bertanggung jawab atas kemacetan ini. 

Pelaku Usaha Menjerit Rugi gegara Macet Horor di Jakarta Utara

Baca Juga

Pelaku Usaha Menjerit Rugi gegara Macet Horor di Jakarta Utara

"Kementerian BUMN bertanggungjawab penuh dengan kejadian seperti ini, termasuk mengevaluasi direktur utama atau direksi-direksinya dan juga komisaris yang ada di pelindo," tegasnya.

Lebih lanjut, Husny mengusulkan adanya komunikasi antara pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Jakarta untuk membahas kerja sama, seperti penanaman saham Pemprov Jakarta di Pelindo atau joint venture. 

Pramono Tegur Pelindo buntut Macet Horor di Tanjung Priok

Baca Juga

Pramono Tegur Pelindo buntut Macet Horor di Tanjung Priok

Ia memberikan contoh PT Kawasan Berikat Nusantara Persero (KBN), di mana Pemprov DKI Jakarta memiliki 26,8516 persen saham, sementara PT Danareksa (Persero) dan Pemerintah RI memegang sisanya. 

"Itukan sudah ada contohnya PT Kawasan Berikat Nusantara Persero (KBN). Pemprov DKI Jakarta saat ini memiliki 26,8516 persen saham di KBN, sementara PT Danareksa (Persero) memegang 73,1481 persen, dan Pemerintah Republik Indonesia sebesar 0,0003 persen, atau kalo contohnya adalah BUMD, kita ada PT JIEP yang ada saham pusat disitu," jelasnya.

 Saya Resah!

Baca Juga

Pramono Minta Maaf Tanjung Priok Macet Parah: Saya Resah!

Read Entire Article
Kabar Jateng | InewS | | |