JAKARTA, iNews.id - Badan Gizi Nasional (BGN) mengambil langkah-langkah merespons kasus keracunan makan bergizi gratis (MBG) di Kota Bogor, Jawa Barat. BGN bakal memangkas waktu penyajian dan pengiriman agar makanan bisa langsung dikonsumsi.
Selain itu, BGN akan lebih selektif dalam memilih bahan baku makanan.

Baca Juga
Pakistan Ungkap India Gunakan Drone Israel dengan Mesin Buatan Inggris
"Kita ingin lebih selektif di dalam pemilihan bahan baku. Kemudian kita akan memendekkan waktu antara penyiapan dan processing (memasak)," ujar Kepala BGN Dadan Hindayana di Kantor Ombudsman, Jakarta Selatan, Rabu (14/5/2025).
Dadan menuturkan, nantinya Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) akan dituntut untuk mempersingkat waktu memasak. Selanjutnya, mekanisme pengiriman menuju penerima manfaat juga akan diperketat.

Baca Juga
Bertambah! Jumlah Korban Keracunan MBG di Bogor Tembus 214 Orang
"Beberapa SPPG karena yang baru-baru masih butuh waktu lama memasak, kita akan persingkat waktunya," ujar dia.
Tak hanya itu, mekanisme waktu konsumsi makanan pun akan diperketat. Ini artinya, makanan yang sudah tiba dari SPPG harus segera dikonsumsi.
"Delivery-nya tepat waktu, tapi karena ada kegiatan di sekolah, makanya agar terlambat (makannya), sehingga makanan terlalu lama disimpan," kata Dadan.
Siswa juga diminta untuk tidak membawa makanan ke rumah. Hal ini untuk menghindari keracunan lantaran makanan punya batas waktu konsumsi.