JAKARTA, iNews.id - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat tipis sebesar 18 poin atau 0,11 persen ke level Rp16.872,5 per dolar AS pada perdagangan Rabu (9/4/2025). Penguatan ini terjadi setelah rupiah mengalami tekanan akibat sentimen global dan domestik, khususnya terkait kebijakan tarif baru AS.
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi pun memprediksi mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif pada perdagangan selanjutnya dan berpotensi ditutup melemah dalam rentang Rp16.860 - Rp16.900 per dolar AS.

Baca Juga
Rumah Subsidi Wartawan Meluncur 6 Mei 2025, Ini Kriteria Penerimanya
Menurutnya pasar sempat terguncang setelah Presiden AS Donald Trump menambah tarif baru yang menyasar sejumlah ekonomi utama di luar China, termasuk Indonesia yang terkena tarif 32 persen. Tarif timbal balik Trump ini mulai berlaku pada pukul 04:01 GMT hari Rabu.
"Trump pada hari Selasa menandatangani perintah yang mengenakan tarif tambahan sebesar 50 persen pada Tiongkok, sehingga tarif kumulatif AS terhadap negara tersebut menjadi 104 persen. Angka tersebut jauh di atas 60 persen yang diancam oleh Trump selama upaya kampanyenya tahun lalu," tulis Ibrahim dalam risetnya, Rabu (9/4/2025).

Baca Juga
Duh! Rupiah Ambruk Dekati Rp17.000 per Dolar AS
Kenaikan tarif 50 persen ini merupakan balasan atas pengenaan tarif balasan 34 persen oleh China terhadap produk AS pada minggu sebelumnya.
Langkah ini diambil di tengah upaya cepat pemerintahan Trump untuk memulai pembicaraan dengan mitra dagang lain yang menjadi sasaran tarif besar-besaran.

Baca Juga