Sejarah Kelam Kashmir: Konflik Panjang India dan Pakistan yang Belum Berakhir

7 hours ago 6

JAKARTA, iNews.id - Wilayah Kashmir di Asia Selatan dikenal akan keindahan alamnya, namun juga menyimpan catatan sejarah kelam yang terus berlangsung sejak tahun 1947. 

Konflik ini berakar dari sengketa antara India dan Pakistan, yang masing-masing mengklaim kedaulatan atas wilayah ini.

Pakistan Akui Lakukan Pekerjaan Kotor untuk Barat dalam Dukung Teroris

Baca Juga

Pakistan Akui Lakukan Pekerjaan Kotor untuk Barat dalam Dukung Teroris

Awal Mula Konflik: 1947

Saat India dan Pakistan merdeka dari Inggris pada tahun 1947, Kashmir yang mayoritas penduduknya beragama Islam dipimpin oleh Maharaja Hari Singh, seorang penganut Hindu. 

Ia memilih bergabung dengan India melalui Instrumen Aksesi, keputusan yang memicu invasi dari suku bersenjata yang didukung Pakistan, dan akhirnya memicu Perang India-Pakistan pertama (1947–1948).

 Allah Lindungi Kami!

Baca Juga

11 WNI Terjebak di Kashmir Pasca-Penembakan Tewaskan 26 Orang: Allah Lindungi Kami!

Perang dan Ketegangan Berkelanjutan 

Berdasarkan data dari The United Nations Military Observer Group in India and Pakistan (UNMOGIP), Perang 1947–1948 berakhir dengan gencatan senjata yang dimediasi PBB. 

Garis Kontrol (Line of Control) pun ditetapkan, membagi Kashmir antara India dan Pakistan.

3 Fakta Pembantaian Turis Hindu di Kashmir, India Usir Diplomat Pakistan

Baca Juga

3 Fakta Pembantaian Turis Hindu di Kashmir, India Usir Diplomat Pakistan

Perang 1965 kembali terjadi ketika Pakistan mencoba merebut Kashmir. India berhasil menahan serangan dan keduanya sepakat pada gencatan senjata di bawah mediasi Uni Soviet.

Perang Kargil 1999 menjadi salah satu konflik terbesar pasca-perang dingin, ketika pasukan Pakistan menyusup ke Kargil di sisi India. India memenangkan konflik ini, didukung tekanan diplomatik terhadap Pakistan.

Krisis dan Pelanggaran Hak Asasi Manusia

Wilayah Kashmir kerap menjadi lokasi pelanggaran HAM yang dilaporkan oleh berbagai lembaga internasional. Dalam laporan tahun 2018 dan 2019, Kantor Komisioner HAM PBB (OHCHR) menyoroti penyiksaan, penahanan sewenang-wenang, dan kekerasan oleh aparat keamanan maupun kelompok bersenjata.

Pada Agustus 2019, pemerintah India mencabut Pasal 370 Konstitusi India yang memberikan status otonomi khusus bagi Jammu dan Kashmir. 

Tindakan ini memperburuk ketegangan, menyebabkan pembatasan komunikasi, penangkapan massal, dan protes besar di wilayah tersebut. 

Insiden 2025: Serangan Teroris di Pahalgam

Ketegangan terbaru terjadi pada April 2025, saat 26 wisatawan tewas akibat serangan yang diduga dilakukan oleh kelompok militan di distrik Anantnag, Kashmir. 

India menyalahkan kelompok teroris lintas batas, sementara Pakistan membantah keterlibatan. Insiden ini memicu reaksi keras India dan memperburuk hubungan bilateral. 

Sejarah kelam Kashmir bukan hanya tentang konflik wilayah, melainkan juga tragedi kemanusiaan, ketegangan politik, dan pertarungan ideologi. 

Selama belum ada solusi damai yang disepakati kedua pihak, Kashmir akan tetap menjadi titik api konflik Asia Selatan.

Editor: Zulhilmi Yahya

Read Entire Article
Kabar Jateng | InewS | | |