Sutradara No Other Land Hamdan Ballal Dibebaskan Tentara Israel, Sempat Dipukuli di Depan Istri

2 weeks ago 10

TEPI BARAT, iNews.id - Hamdan Ballal, sutradara film dokumenter pemenang Piala Oscar No Other Land, dibebaskan oleh tentara Israel setelah ditangkap pada Senin lalu. Ballal diserang secara brutal oleh sekelompok pemukim Yahudi ilegal di Tepi Barat. 

Saat dibawa menggunakan ambulans ke rumah sakit, dia dibawa begitu saja oleh tentara Israel tanpa ada informasi apa pun. 

Profil Hamdan Ballal, Sutradara No Other Land Peraih Oscar yang Diculik Tentara Israel

Baca Juga

Profil Hamdan Ballal, Sutradara No Other Land Peraih Oscar yang Diculik Tentara Israel

Sutradara film No Other Land lainnya, Yuval Abraham, mengatakan di media sosial X, Ballal dibebaskan pada Selasa (25/3/2025) setelah sempat dibawa ke markas militer Israel.

"Setelah diborgol sepanjang malam dan dipukuli di pangkalan militer, Hamdan Ballal sekarang bebas dan segera pulang ke keluarganya," kata Abraham, seperti dilaporkan kembali Al Jazeera.

Hamdan Ballal, Sutradara Film No Other Land Peraih Piala Oscar Diculik Tentara Israel

Baca Juga

Hamdan Ballal, Sutradara Film No Other Land Peraih Piala Oscar Diculik Tentara Israel

Ballal dan dua warga Palestina lainnya meninggalkan kantor polisi tempat mereka ditahan di pemukiman Yahudi, Teoi Barat, Kiryat Arba.

Pria berusia 36 tahun itu tampak menderita luka memar di wajah serta ada bercak darah di bajunya.

Negara Israel Hilang dari Peta Penerbangan Maskapai Air Canada, Berubah Jadi Palestina

Baca Juga

Negara Israel Hilang dari Peta Penerbangan Maskapai Air Canada, Berubah Jadi Palestina

Ballal mengaku ditahan di pangkalan militer dan dipaksa tidur di bawah AC yang sangat dingin.

"Mata saya ditutup selama 24 jam. Sepanjang malam saya kedinginan. Saya seperti berada di dalam ruangan, tidak dapat melihat apa pun. Saya mendengar suara tentara menertawakan saya," katanya, kepada Associated Press (AP).

Lea Tsemel, pengacara Ballal dan dua warga Palestina lainnya, mengatakan mereka hanya menerima perawatan minimal untuk luka-luka mereka akibat serangan tersebut. Selain itu pengacara tidak boleh menemui Ballal dan kedua rekannya selama beberapa jam setelah ditangkap. 

Menurut Tsemel, Ballal dan dua warga Palestina lainnya ditangkap karena dituduh melempar batu kepada pemukim Yahudi. Tuduhan itu mereka bantah. Balal justru yang menjadi korban penganiyaan para pemukim ilegal itu.

Puluhan pemukim Yahudi mengenakan topeng, beberapa di antaranya membawa senjata dan beberapa berseragam militer, menyerang Desa Susiya, Tepi Barat, kampung halaman Ballal. Saat itu para warga sedang berbuka puasa Ramadhan.

Orang berseragam menodongkan senjata ke warga Palestina, sementara para pemukim melempar batu.

Read Entire Article
Kabar Jateng | InewS | | |