Terungkap! Modus Dokter Kandungan Lecehkan Pasien di Garut, Tawarkan USG Gratis

7 hours ago 2

BANDUNG, iNews.id - Polisi telah menangkap Dokter M Syafril Firdaus, dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi (Obgyn) atau dokter kandungan yang viral di media sosial karena diduga melecehkan pasien. Sejauh ini sudah ada dua korban yang melaporkan ke polisi.

Kapolres Garut AKBP Mohammad Fajar Gemilang mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan modus oknum dokter ini melancarkan aksi cabulnya dengan memerdaya korban lewat penawaran layanan USG gratis. Selain itu dia kerap menawarkan layanan-layanan lain kepada pasien untuk menutupi kecurigaan.

Berapa Jumlah Korban Pelecehan Dokter Kandungan di Garut? Ini Kata Kapolres

Baca Juga

Berapa Jumlah Korban Pelecehan Dokter Kandungan di Garut? Ini Kata Kapolres

"Iya, ada yang ditawari USG gratis atau layanan-layanan lain secara personal sehingga si korban ini tidak terdeteksi di buku resepsionis klinik itu," ujar Kapolres Garut, Rabu (16/4/2025).

Menurutnya, perbuatan pelecehan yang dilakukan oknum dokter ini terjadi selama tahun 2024. Termasuk dengan video yang viral di media sosial.

Dokter Kandungan Diduga Lecehkan Pasien di Garut Ditangkap!

Baca Juga

Dokter Kandungan Diduga Lecehkan Pasien di Garut Ditangkap!

Dia mengatakan saat ini penyidik Polres Garut masih mendalami apakah korban dalam video tersebut sudah pernah menempuh proses hukum atau belum.

"Kami belum menemukan laporan atau permasalahan itu. Kami juga masih koordinasi dengan dinas-dinas terkait bila memang ada informasi pernah ada kejadian-kejadian terkait," katanya.

 Segera Tangkap!

Baca Juga

Viral Dokter Kandungan Lecehkan Pasien di Garut, Sahroni: Segera Tangkap!

Selain itu, polisi juga masih terus mendalami jumlah korban dugaan pelecehan seksual. Dia mendorong korban atau yang mengetahui terkait perbuatan oknum dokter tersebut agar melapor.

Respons IDI soal Dokter Kandungan Diduga Lecehkan Pasien di Garut

Baca Juga

Respons IDI soal Dokter Kandungan Diduga Lecehkan Pasien di Garut

Apalagi beredar informasi di media sosial atau masyarakat terkait banyaknya korban mencapai lebih dari 100 orang. Namun, saat polisi mengarahkan mereka untuk melapor, hal itu relatif sulit.

Editor: Donald Karouw

Read Entire Article
Kabar Jateng | InewS | | |