4 hours ago
1
WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyebut pembicaraan gencatan senjata tahap kedua antara Israel dan Hamas berlangsung cukup baik.
Meski demikian, Trump tak bisa menjamin kelanjutan gencatan senjata tahap pertama yang segera berakhir dalam hitungan hari. Israel dan Hamas menyepakati gencatan senjata tahap pertama selama 42 hari, terhitung sejak 19 Januari 2025.
Baca Juga
Israel Lakukan 266 Pelanggaran Gencatan Senjata, Bunuh 132 Warga Gaza sejak 19 Januari
"Kita lihat saja apa yang terjadi. Tidak seorang pun benar-benar tahu, tapi kita lihat saja apa yang terjadi," katanya, saat konferensi pers bersama Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (28/2/2025).
Sayangnya, Trump tak menjelaskan secara rinci maksud pembicaraan gencatan senjata yang baik tersebut.
Baca Juga
Hamas Siap Letakkan Kekuasaan di Gaza, tapi Tak Akan Lucuti Senjata
Sementara itu Starmer menegaskan kembali dukungannya terhadap solusi dua negara. Dia menyerukan pembentukan negara Palestina di Tepi Barat dan Gaza bersama Israel.
“Iya, saya percaya bahwa solusi dua negara pada akhirnya adalah satu-satunya cara untuk mewujudkan perdamaian abadi di kawasan,” kata Starmer.
Baca Juga
Pakar PBB: Praktik Genosida Israel di Gaza Berpotensi Berulang di Tepi Barat dan Yerusalem
Jika lancar, gencatan senjata Israel dan Hamas seharusnya berlangsung tiga tahap sebelum menuju penghentian perang secara permanen di Jalur Gaza.
Namun kedua pihak belum sepakat dalam beberapa poin, seperti soal perlucutan senjata. Hamas dengan tegas menolak meletakkan senjata, meski bersedia melepaskan kendali atas Gaza.
Pembicaraan kesepakatan gencatan senjata tahap kedua berlangsung di Kairo, Mesir, saat ini. Isral dan Hamas telah mengutus delegasi.
Editor: Anton Suhartono
