WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bukan hanya ingin merebut atau membeli Jalur Gaza, tapi juga mengusir warganya. Dia tak akan mengizinkan warga Gaza yang sudah direlokasi untuk kembali.
Hal itu disampaikan Trump dalam wawancara dengan Fox News yang disiarkan Senin (10/2/2025).
![Brutal! Pasukan Israel Bunuh 92 Warga Gaza sejak Gencatan Senjata](https://img.inews.co.id/media/100/files/inews_new/2024/09/03/tentara_israel3_ap.jpg)
Baca Juga
Brutal! Pasukan Israel Bunuh 92 Warga Gaza sejak Gencatan Senjata
"Kita akan membangun komunitas aman, sedikit jauh dari tempat mereka berada saat ini, tempat yang berbahaya ini. Sementara itu, saya akan memilikinya. Anggap saja ini sebagai pengembangan real estate untuk masa depan. Ini akan menjadi sebidang tanah yang indah," kata Trump.
Saat ditanya lagi, apakah warga Palestina yang telah direlokasi itu bisa kembali?
![Kisah Bos Intelijen Israel Kena Semprot karena Tolak Rencana Trump Usir Warga Gaza](https://img.inews.co.id/media/100/files/inews_new/2025/02/10/bos_intelijen_israel_times_of_israel.jpg)
Baca Juga
Kisah Bos Intelijen Israel Kena Semprot karena Tolak Rencana Trump Usir Warga Gaza
Trump menjawab dengan tegas, warga Gaza yang sudah direlokasi, disediakan tempat baru, tak bisa masuk wilayah mereka lagi.
"Tidak, mereka tidak akan melakukannya, karena mereka akan memiliki perumahan yang jauh lebih baik. Dengan kata lain, saya berbicara tentang membangun tempat tinggal permanen bagi mereka," ujarnya.
![Ulama Saudi Sarankan Trump Relokasi Warga Israel ke Greenland ketimbang Pindahkan Warga Gaza](https://img.inews.co.id/media/100/files/inews_new/2025/01/27/pengungsi_gaza_ap.jpg)
Baca Juga
Ulama Saudi Sarankan Trump Relokasi Warga Israel ke Greenland ketimbang Pindahkan Warga Gaza
Dia menambahkan, Gaza saat ini tidak layak huni sehingga warganya butuh tempat baru. Selain itu untuk merekonstruksinya butuh waktu yang sangat panjang.
"Akan butuh waktu bertahun-tahun sebelum itu bisa terjadi. Saya berbicara tentang memulai pembangunan dan saya kira saya bisa membuat kesepakatan dengan Yordania.Saya kira saya bisa membuat kesepakatan dengan Mesir," ujarnya.
Trump lalu mengklaim kedua negara itu selama ini mendapat keuntungan besar setiap tahun dari AS dan saatnya bagi mereka untuk melakukan sesuatu.
"Anda tahu, kami memberi mereka miliaran dolar setahun," ujarnya.
Rencana Trump untuk mengambil alih Gaza ditolak mentah-mentah oleh komunitas internasional. Namun dia bersikeras akan mewujudkannya, bahkan berulang kali memaksa Mesir dan Yordania untuk menampung warga Palestina.