Trump Tegaskan Tak Akan Batalkan Tarif Baru, Sindir Bantuan untuk Israel

1 week ago 11

WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menegaskan tak akan mundur dengan keputusannya memberlakukan tarif resiprokal kepada banyak negara. Sebelumnya beredar kabar Trump akan menangguhkan penerapan tarif tersebut selama 90 hari, namun Gedung Putih membantahnya.

Trump menegaskan tidak ada rencana menghentikan atau menangguhkan tarif tersebut, namun terbuka untuk negosiasi dengan negara-negara terkait. Penerapan tarif resiprokal akan berlaku pada Rabu (9/4/2025) waktu AS.

Jelang Haji, Arab Saudi Tangguhkan Visa Warga 14 Negara Termasuk Indonesia, Ada Apa?

Baca Juga

Jelang Haji, Arab Saudi Tangguhkan Visa Warga 14 Negara Termasuk Indonesia, Ada Apa?

"Kita memiliki banyak, banyak, negara yang akan berunding dengan kami dan itu akan menjadi kesepakatan yang adil dan dalam kasus tertentu, mereka akan membayar tarif besar. Akan ada kesepakatan yang adil," ujarnya, dalam pernyataan pers bersama dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Ruang Oval, Gedung Putih, seperti dikutip dari Anadolu, Selasa (8/4/2025).

Trump mengatakan telah berbicara dengan Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba pada Senin (7/4/2025).

Marah Besar! Trump Tambah Tarif untuk China 50% Lagi, kecuali...

Baca Juga

Marah Besar! Trump Tambah Tarif untuk China 50% Lagi, kecuali...

"Saya katakan satu hal. Anda harus membuka negara Anda karena kami tidak menjual mobil, seperti tidak ada mobil (AS) sama sekali di Jepang, dan mereka menjual jutaan mobil ke negara kami," katanya.

Trump menambahkan, hampir semua negara ingin bernegosiasi dengan AS, termasuk Israel, yang produknya dikenakan tarif 17 persen.

 Era Globalisasi Telah Berakhir!

Baca Juga

Komentari Tarif Trump, PM Inggris: Era Globalisasi Telah Berakhir!

Dia menegaskan, AS juga tidak akan menurunkan tarif untuk Israel.

"Kita berbicara tentang perdagangan yang sama sekali baru, mungkin tidak, mungkin tidak. Sekarang jangan lupa, kita banyak membantu Israel. Anda tahu, kami memberi Israel 4 miliar dolar setahun, itu jumlah yang banyak," tuturnya.

Sementara itu Netanyahu berjanji untuk menghapus defisit perdagangan dengan AS.

"Kami bermaksud melakukannya dengan sangat cepat. Kami kira itu hal yang tepat untuk dilakukan dan kami juga akan menghapus hambatan perdagangan," ujarnya.

Editor: Anton Suhartono

Read Entire Article
Kabar Jateng | InewS | | |