NEW ORLEANS, iNews.id - Wali Kota New Orleans LaToya Cantrell menyebut insiden yang menewaskan 10 orang dan melukai 30 lainnya di Bourbon Street, Rabu (1/1/2025), sebagai serangan teroris.
Sebuah mobil menyeruduk pejalan kaki di Bourbon Street pukul 03.15, beberapa jam setelah perayaan malam Tahun Baru 2025.
![Mobil Seruduk Kerumunan di New Orleans Tewaskan 10 Orang, Pelaku Sempat Lepaskan Tembakan](https://img.inews.co.id/media/100/files/inews_new/2025/01/01/mobil_seruduk_orang_new_orleans_earthcam.jpg)
Baca Juga
Mobil Seruduk Kerumunan di New Orleans Tewaskan 10 Orang, Pelaku Sempat Lepaskan Tembakan
"Kami memahami bahwa Kota New Orleans terkena dampak serangan teroris," kata Cantrell.
Dia menambahkan telah berkoordinasi dengan Gedung Putih terkait masalah itu.
![Mobil Seruduk Pejalan Kaki di New Orleans, 10 Orang Tewas](https://img.inews.co.id/media/100/files/inews_new/2025/01/01/mobil_seruduk_orang_new_orleans_wwltv.jpg)
Baca Juga
Breaking News: Mobil Seruduk Pejalan Kaki di New Orleans, 10 Orang Tewas
Setelah insiden itu, pemerintah kota telah meminta bantuan Biro Penyelidikan Federal (FBI).
FBI menegaskan masih menyelidiki motif peristiwa tersebut. Namun berbeda dengan Centrell, FBI tak ingin berburu-buru memutuskan bahwa peristiwa ini berlatar belakang serangan teroris.
Alethea Duncan, asisten agen khusus yang bertanggung jawab atas kantor FBI New Orleans, mengatakan para pejabat sedang menyelidiki penemuan setidaknya satu bom rakitan di tempat kejadian.
Departemen Kepolisian New Orleans (NOPD) menyatakan mereka merespons insiden yang menewaskan banyak orang pada hari Rabu sembari menyarankan wawrga untuk menjauhi area tersebut.
Awal pekan ini, NOPD menyatakan akan meningkatkan keamanan menjelang perayaan Tahun Baru. Polisi menyatakan pengerahan personel penuh bersama 300 petugas dari lembaga mitra dan banyak kendaraan yang ditandai dan tidak ditandai.
Editor: Anton Suhartono
Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow