Waspada, BMKG Ingatkan Masyarakat Potensi Cuaca Ekstrem dan Bencana Hidrometeorologi saat Nataru

2 months ago 18

JAKARTA, iNews.id - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengingatkan masyarakat mewaspadai potensi cuaca ekstrem selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Kondisi tersebut dipicu fenomena La Nina yang mengakibatkan potensi penambahan curah hujan hingga 20-40 persen. 

Fenomena ini akan berlangsung mulai akhir tahun 2024 hingga setidaknya April 2025. Selain itu, terdapat pula dinamika atmosfer lain yang diprediksikan pada periode Nataru aktif bersamaan, seperti Madden-Julian Oscillation (MJO) dan Cold Surge yang bergerak dari daratan Asia (Siberia) menuju wilayah barat Indonesia yang juga berpotensi menambah intensitas dan volume curah hujan di berbagai wilayah Indonesia.

Waspada Potensi Hujan Lebat saat Libur Nataru, Begini Prakiraan BMKG

Baca Juga

Waspada Potensi Hujan Lebat saat Libur Nataru, Begini Prakiraan BMKG

“Untuk itu, kami mewanti-wanti masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang dapat berdampak pada bencana hidrometeorologi di wilayah Indonesia seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, khususnya pada periode Nataru 2024/2025,” ungkap Dwikorita dalam keterangan resminya, dikutip Senin (25/11/2024).

Imbauan ini, lanjut Dwikorita, juga ditujukan kepada perusahaan pelayaran, angkutan penyeberangan, dan nelayan mengingat fenomena cold surge juga dapat memicu gelombang tinggi di laut sehingga membahayakan keselamatan saat aktivitas pelayaran/penyeberangan serta penangkapan ikan.

BMKG Siapkan Modifikasi Cuaca saat Libur Nataru, Cegah Cuaca Ekstrem

Baca Juga

BMKG Siapkan Modifikasi Cuaca saat Libur Nataru, Cegah Cuaca Ekstrem

“Peringatan dini ini disampaikan untuk mencegah terjadinya kecelakaan laut. Masyarakat bisa mengakses informasi cuaca 24 jam penuh melalui aplikasi @infobmkg. Silahkan akses informasi dari platform tersebut sebagai acuan dalam beraktivitas selama pekan Nataru. Disana juga terdapat informasi gempabumi dan lain sebagainya,” imbuhnya. 

Sementara itu, Deputi Klimatologi BMKG, Ardhasena menerangkan bahwa hingga pertengahan November 2024 (Dasarian I-II), indeks ENSO (gangguan iklim dari Samudra Pasifik) menunjukkan kecenderungan La Nina lemah, sementara indeks Indian Ocean Dipole (IOD) (gangguan iklim dari Samudra Hindia) menunjukkan nilai IOD negatif menuju netral.

 Tertinggi di Pulau Jawa

Baca Juga

Prediksi 110 Juta Orang Lakukan Mobilitas saat Libur Nataru 2025, Menhub: Tertinggi di Pulau Jawa

Read Entire Article
Kabar Jateng | InewS | | |