JAKARTA, iNews.id - Bulan Ramadhan kini sudah memasuki 10 hari terakhir yang merupakan fase ketiga di Bulan Ramadhan. Memasuki 10 hari terakhir Ramadhan, muslim dianjurkan terus meningkatkan amalan ibadah untuk meraih malam kemuliaan yakni Lailatul qadar.
Rasulullah SAW bahkan meningkatkan amal ibadah di 10 hari terakhir Ramadhan. Disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Siti Aisyah radhiallahu anha.

Baca Juga
Amalan Sunnah Nuzulul Quran
“Dari Aisyah RA, Rasulullah SAW sangat bersungguh-sungguh (beribadah) pada sepuluh hari terakhir (bulan ramadhan), melebihi kesungguhan beribadah di selain (malam) tersebut. (HR. Muslim).
Kepala Seksi Pengembangan Metode dan Materi Dakwah Dit. Penerangan Agama Islam, Subhan Nur, Lc, M.Ag mengatakan, hadits tersebut menunjukkan keutamaan semangat beribadah di 10 hari terakhir Ramadan.
Hadits ini menceritakan sosok baginda Nabi Muhammad SAW sebagai manusia yang paling giat dalam meraih ridha` Allah SWT dengan bersungguh-sungguh memanfaatkan waktu-waktu penuh keutamaan dengan meningkatkan kualitas ketaatan, beribadah, bertaqarrub, beri’tikaf, dan mengajak anggota keluarga untuk beribadah. Kesungguhan Nabi SAW beribadah di 10 hari terakhir Ramadan melebihi kesungguhan beribadah di waktu selainnya.

Baca Juga
6 Amalan Perempuan Haid di Bulan Ramadhan agar Tetap Dapat Pahala
"Kalimat “bersungguh-sungguh (beribadah) pada sepuluh hari terakhir” menunjukkan anjuran untuk tidak kendor dalam beribadah di akhir Ramadan sebagaimana fakta di masyarakat. Hadis ini menunjukkan keistikamahan beliau dalam giat beribadah sepanjang Ramadan," katanya dikutip dari laman kemenag.go.id.
Semua hari di bulan Ramadan, kata Subhan Nur, sangat istimewa dan semua muslim disarankan untuk melakukan ibadah dengan baik. Namun, 10 hari terakhir Ramadan sangat istimewa. Ada banyak keutamaan di sepertiga bulan terakhir itu hingga Rasulullah pun mengencangkan ibadahnya.

Baca Juga
11 Amalan Sunnah di Bulan Ramadhan yang Perlu Diamalkan
Setidaknya, kesungguhan Nabi SAW ini disebabkan beberapa faktor, antara lain: Pertama, sepuluh hari terakhir merupakan penutup bulan Ramadan yang penuh berkah. Dan setiap amalan manusia dinilai dari amalan penutupnya. Kedua, 10 malam terakhir adalah malam-malam yang paling dicintai oleh Rasulullah SAW.
Ketiga, kerinduan akan keindahan lailatul qadar atau malam kemuliaan yang keutamaan beribadahnya melebihi beribadah sepanjang 1000 bulan. Keempat, Nabi SAW memberikan contoh kepada umatnya agar tidak terlena dalam kesibukan mempersiapkan kebutuhan hari raya sehingga melupakan keutamaan beribadah di 10 hari terakhir. Kalimat “melebihi kesungguhan beribadah di selain (malam) tersebut” sebagai anjuran dan keteladanan Rasulullah SAW dalam memotivasi umatnya untuk menambah giat beribadah.
5 Amalan 10 Hari Terkahir Bulan Ramadhan
1. Memperpanjang Shalat Malam
Amalan 10 malam terakhir Ramadhan pertama dianjurkan memperpanjang shalat malam. Disebutkan dalam hadits, memasuki 10 malam terakhir, Rasulullah SAW tidak tidur, lambung Nabi SAW dan para sahabat amat jauh dari tempat tidur.
Rasulullah SAW menghidupkan malam-malam tersebut untuk beribadah, shalat, zikir, dan lain-lain hingga waktu fajar. Kebiasaan beribadah di 10 malam terakhir ditularkan kepada seluruh anggota keluarga beliau untuk sama-sama menikmati kesyahduan beribadah sepanjang malam. Sebagaimana penuturan Aisyah RA,
“Rasulullah SAW biasa ketika memasuki 10 Ramadan terakhir, beliau kencangkan ikat pinggang (bersungguh-sungguh dalam ibadah), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).