JAKARTA, iNews.id - Salah satu kendaraan yang memiliki pangsa pasar besar di Indonesia adalah mobil komersial ringan. Bahkan bagi beberapa merek, kendaraan niaga ringan menjadi kontributor penjualan terbesar.
Salah satunya Suzuki melalui model kendaraan Carry. Mobi yang dijuluki "Rajanya Pikap" ini memberikan kontribusi lebih dari 50 persen terhadap penjualan perusahaan.
Baca Juga
Cara Cek Pajak Kendaraan Online, Gampang Tinggal Klik Website dan Aplikasi Ini
Namun, segmen ini akan semakin ketat dengan kehadiran Hilux Rangga yang baru diluncurkan Toyota pada bulan lalu. Mereka hadir dengan line up lebih luas mulai dari mesin diesel hingga bensin.
Bagaimana tanggapan Suzuki menyikapi kehadiran Hilux Rangga di Indonesia? "Terkait dengan adanya pendatang baru, kita sangat mengapresiasi kerena dapat menggairahkan kendaraan komersial di Indonesia. Memang segmennya agak sedikit berbeda. Tapi irisanannya saya percaya masih tetap ada. Kita tidak sama sekali worry dengan hal tersebut," ujar Harold Donnel, 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales
Baca Juga
Ulang Tahun Ke-3 Cipung Dapat Kado Mobil Rp300 Jutaan, Netizen: Ultah Kita Sama Nasib Beda
"Kita malah semakin tertantang, bahwa produk kita paling suitable, karena memang Carry memiliki wide range produk dan kustomernya sangat beragam, dari tahu bulat sampai industri banget, seperti kelapa sawit. Dimensi dan daya angkutnya juga sangat suitable. (Pasar kendaraan niaga) tidak hanya menengah atas, ada juga menangah bawah," katanya.
Harold menuturkan beberapa faktor ekonomis jadi pertimbangan pelaku usaha ketika menentukan kendaraan sesuai dengan kebutuhan mereka. Kapasitas daya angkut besar merupakan prioritas karena kemampuan mengangkut dalam volume banyak bisa mengurangi kemungkinan frekuensi pengiriman lebih sering dari seharusnya.
Baca Juga
PPN Jadi 12 Persen, Gawat Harga Mobil Rp200 Juta Bisa Naik hingga Segini
Dia menyebutkan konsumen membutuhkan mobil niaga dengan performa mesin prima untuk mengejar ketepatan waktu, namun tetap hemat bahan bakar. Selanjutnya, durabilitas dan fleksibilitas saat menempuh jarak jauh dengan keberagaman rute ataupun kondisi jalan. Sederet kriteria tersebut dapat menunjang penghematan biaya perjalanan serta mengantisipasi resiko kehilangan peluang pemenuhan permintaan.