WASHINGTON, iNews.id - Pemerintah Amerika Serikat (AS) kembali menyita pesawat kepresidenan Venezuela. Pesawat Dassault Falcon 200EX dengan nomor ekor YV-3360 disita pada Kamis (6/2/2025) saat diparkir di Bandara Santo Domingo, Republik Dominika.
Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Marco Rubio langsung menyita pesawat mewah yang digunakan Presiden Nicolas Maduro itu. Ini merupakan pesawat kedua milik pemerintah Venezuela yang disita setelah pada September tahun lalu.
Baca Juga
Siapkan Hadiah Rp400 Miliar, AS Gelar Sayembara Tangkap Presiden Venezuela Nicolas Maduro
Rubio, yang berada di Republik Dominika untuk kunjungan pertamanya sebagai menlu, menyaksikan langsung surat penyitaan ditempel di pintu pesawat.
Edwin Lopez, diplomat AS di Santo Domingo, mengatakan kedua pesawat itu digunakan oleh pejabat tinggi Venezuela untuk bepergian. Satu pesawat sebelumnya diterbangkan ke Florida saat disita pada September, di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden.
Baca Juga
Venezuela Tuduh CIA Kirim Tentara Bayaran untuk Bunuh Presiden Nicolas Maduro
Kedua pesawat, lanjut dia, disita karena berada di bawah sanksi AS. Pesawat terbaru yang disita sudah berada di Santo Domingo sejak April 2024.
Lopez mengatakan kepada Rubio, berkat kepemimpinan di Kedutaan Besar AS, dirinya mendapat uang untuk memperbaiki pesawat kedua kemudian melakukan penyitaan. Pesawat itu akan dibawa ke Miami dalam beberapa bulan mendatang.
Baca Juga
AS Tolak Kemenangan Presiden Nicolas Maduro di Pilpres Venezuela, Beri Pengakuan ke Capres Oposisi
"Secara kolektif, kedua pesawat itu memberi kita harta karun intelijen," kata Lopez, merujuk pada daftar semua anggota Angkatan Udara Venezuela dan informasi identitas pribadi, tanda terima, serta manifes penerbangan, seperti dikutip dari CNN, Jumat (7/2/2025).