JEDDAH, iNews.id - Arab Saudi telah memulai rangkaian musim dingin yang cukup panjang kali ini, diperkirakan berlangsung selama 89 hari.
Masyarakat Astronomi Jeddah menyatakan, penghitungan musim dingin dimulai pada Sabtu (21/12/2024) berdasarkan peralihan kondisi, di mana waktu malam menjadi lebih panjang daripada siang. Meski demikian, suhu ekstrem sudah melanda Saudi sejak beberapa pekan lalu, termasuk turunnya salju.
Baca Juga
Ekstrem! Suhu di Saudi Capai -3 Derajat Celsius, Makkah dan Madinah Diprediksi Badai Pasir
Titik balik matahari musim dingin terjadi di Belahan Bumi Utara pada Sabtu pukul 12.20 waktu Makkah. Pada hari itu, matahari bersinar langsung di atas Garis Balik Selatan, menandai dimulainya musim dingin secara astronomis di Belahan Bumi Utara dan titik balik matahari musim panas di Belahan Bumi Selatan.
Kepala Masyarakat Astronomi Jeddah Majed Abu Zahra menjelaskan, titik balik matahari musim dingin terjadi karena kemiringan sumbu Bumi yakni sebesar 23,5 derajat serta orbitnya yang mengelilingi Matahari.
Baca Juga
Komentar Mengejutkan Dubes Saudi Faisal Timnasnya Kalah 0-2 dari Indonesia
Oleh karena itu, belahan bumi utara dan selatan bertukar tempat dalam menerima sinar matahari. Selain itu, karena kemiringan Bumi, bukan jarak yang memisahkannya dari matahari, menjadi alasan terjadinya empat musim.
Pada bagian itu Belahan Bumi Utara menjauh dari matahari, sehingga jam siang hari menjadi lebih pendek, sementara Belahan Bumi Selatan menikmati siang hari yang lebih panjang.
Baca Juga