JAKARTA, iNews.id - Paus Fransiskus akan dimakamkan pada Sabtu atau Minggu mendatang, berdasarkan aturan. Seorang Paus akan dimakamkan empat atau lima hari setelah kematiannya.
Paus Fransiskus wafat pada Senin (21/4/2025) pukul 07.35 waktu Vatikan akibat stroke dan gagal jantung, demikian hasil pemeriksaan dokter Vatikan.

Baca Juga
Siapa Saja Calon Paus Berikutnya dan Bagaimana Proses Seleksinya?
Sejak tahun 2015, Paus Fransiskus mengungkapkan keinginan untuk dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore, gereja abad ke-5 di Roma, Italia. Ini berbeda dengan para pendahulunya yang dimakamkan di Basilika Santo Petrus, Vatikan.
Tidak ada Paus yang dimakamkan di Basilika Santa Maria sejak abad ke-17. Terakhir, Paus Clement IX yang dimakamkan di sana.

Baca Juga
Jenazah Paus Fransiskus Akan Disemayamkan di Basilika Santo Petrus, Pemakaman Segera Diumumkan
Proses Pemakaman Paus Fransiskus
Mengutip dari CBS News, pemakaman Paus pada awalnya melalui prosesi yang rumit, bahkan mungkin lebih kompleks dibandingkan seorang tokoh kerajaan. Namun dalam beberapa tahun terakhir, prosesinya disederhanakan. Terlebih lagi Paus Fransiskus memiliki wasiat agar pemakamannya digelar secara sederhana.
1. Persiapan Jenazah
Prosesi pemakaman berlangsung dalam tiga tahap, pertama disebut perhentian. Upacara pertama berlangsung di kapel atau kediaman pribadi Paus setelah profesional medis mengesahkan kematiannya. Hal ini telah dilaksanakan pada Senin (21/4/2025) malam, termasuk mengumumkan penyebab kematian paus berusia 88 tahun itu.

Baca Juga
5 Kandidat Pengganti Paus Fransiskus, Salah Satunya Kardinal Asal Filipina
Setelah jenazah disemayamkan di kapel, kardinal yang bertugas sebagai camerlengo, atau sederhananya kepala staf Paus, saat ini dijabat Kardinal Kevin Farrell, akan mengatur pemakaman. Dia juga bertugas menjalankan pemerintahan Takhta Suci Vatikan sampai Paus baru terpilih.
Seperti telah dilakukan selama berabad-abad, camerlengo akan memanggil Paus yang telah meninggal dengan nama lengkap, pembrian kepadanya saat dibaptis saat bayi, yakni Jorge Mario Bergoglio.
Secara tradisi, ritual lain setelah pengumuman kematian Paus adalah penghancuran cincin paus. Setiap paus mengenakan cincin yang dibuat khusus dengan ukiran gambar seorang pria sedang memancing di perahu, mengingatkan pada Injil Matius, di mana Yesus menyebut Santo Petrus sebagai "penjala manusia."
Sang camerlengo akan mematahkan cincin Fransiskus dan menghancurkan segel menggunakan palu atau alat lain guna mencegah orang lain menggunakannya.
Selain itu kapel Paus juga akan dikunci, tidak seorang pun diizinkan memasukinya guna mencegah penjarahan.