BANDUNG, iNews.id – Banjir kembali melanda Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, usai hujan deras mengguyur kawasan Bandung Utara.
Banjir tersebut merendam ribuan rumah warga di Desa Citeureup dan Desa Dayeuhkolot. Ketinggian air bervariasi dengan rata-rata berkisar antara 40-70 cm.

Baca Juga
Banjir di Dayeuhkolot Bandung Meluas, Ratusan Warga Mengungsi
Data di Desa Dayeuhkolot, tercatat sebanyak 2.303 kepala keluarga (KK) atau 8.940 jiwa terdampak. Selain itu, 1.934 rumah, 2 sekolah, dan 18 tempat ibadah ikut terdampak banjir.
Sedangkan di Desa Citeureup, terdapat 3.041 KK atau 8.197 jiwa, dengan 2.318 rumah, 5 sekolah, 17 tempat ibadah, dan 3 fasilitas umum yang terkena dampak banjir.

Baca Juga
Banjir Paksa 486 Jiwa di Dayeuhkolot Bandung Mengungsi, Kemensos Kirim Bantuan
Camat Dayeuhkolot, Asep Suryadi menjelaskan, banjir merendam rumah warga pada Rabu (14/5/2025) malam sekitar pukul 20.00 WIB.
“Jam delapan malam air mulai naik, dan jam sepuluh malam sudah masuk ke pemukiman warga. Itu karena tanggul di Sungai Cipalasari, Cigede, dan Cikapundung sudah tidak bisa menampung debit air. Jadi air melimpas,” ungkap Asep, Jumat (16/5/2025).
Menurutnya, banjir kali ini lebih cenderung disebabkan kiriman dari wilayah hulu. Besarnya volume air yang datang mendadak membuat banjir menyerupai banjir bandang.
Dampak terparah, menurut Asep, dirasakan oleh warga di RW 9 Desa Citeureup, tepatnya di wilayah Pasigaran. Di sana, limpasan air membawa lumpur dan sampah dengan volume cukup besar.
“Airnya bawa lumpur dan material sampah yang banyak. Itu mengganggu akses warga,” katanya.
Asep menyebutkan, jajarannya langsung menggelar kerja bakti massal melibatkan berbagai unsur mulai dari kecamatan, pemerintah desa, forkopimcam, hingga masyarakat sekitar.
Editor: Kastolani Marzuki