WASHINGTON, iNews.id - Nilai kerugian akibat kebakaran Los Angeles membengkak lagi menjadi 250 miliar dolar hingga 275 miliar dolar AS (sekitar Rp4.068,6 triliun-Rp4.475,5 triliun), demikian perkiraan lembaga prakiraan cuaca swasta AS, AccuWeather.
“Kebakaran hutan ini sudah termasuk yang terburuk di California,” kata Jonathan Porter, kepala meteorologi AccuWeather, seperti dikutip dari Anadolu, Selasa (14/1/2024).
Baca Juga
Update Kebakaran Los Angeles Hari Ini: Kondisi hingga Luas Lahan yang Terbakar
Menurut Porter, kebakaran belum usai, bahkan sebagian besar api belum bisa dikendalikan. Kondisi diperburuk dengan perkiraan ddatangnya kembali tiupan angin kering Santa Ana pekan ini yang bisa membuat kebakaran semakin meluas.
“Jika sejumlah besar bangunan terbakar lagi dalam beberapa hari mendatang, ini mungkin menjadi kebakaran hutan terburuk dalam sejarah California modern, berdasarkan jumlah bangunan yang terbakar dan kerugian ekonomi,” ujarnya.
Baca Juga
Wow! Warga Los Angeles Sewa Pemadam Kebakaran Swasta Rp32 Juta per Jam Jaga Rumah agar Tak Terbakar
Angka perkiraan tersebut telah melampaui nilai kerugian seluruh bencana kebakaran hutan di AS pada 2020.
AccuWeather memperkirakan, nilai kerugian Badai Helene pada 2024 yakni sebesar 225 miliar hingga 250 miliar dolar AS. Sementara kebakaran hutan Maui di Hawaii pada 2023 menyebabkan kerugian 13 miliar hingga 16 miliar dolar.
Baca Juga
Kebakaran Dahsyat Los Angeles Diperkirakan Belum Akan Membaik, Ini Penyebabnya
AccuWeather juga memperingatkan angka-angka kerugian tersebut masih awal, karena kebakaran masih menyebar dan laporan kerusakan terus masuk.
Warga Los Angeles bersiap menghadapi gelombang kebakaran baru akibat tiupan angin kering Santa Ana pekan ini. Para pakar memprediksi angin akan bertiup lebih kencang dibandingkan pada pekan lalu yang mencapai 160 km per jam.