JAKARTA, iNews.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia mengalami surplus perdagangan barang dengan Amerika Serikat (AS) di Maret 2025. Surplus tersebut tercatat pada kelompok non migas.
Menurut Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti surplus dengan Amerika nilainya mencapai 1,98 miliar dolar AS. Adapun, komoditasnya dari mesin hingga minyak nabati.

Baca Juga
AS Masuk Top 3 Negara Tujuan Ekspor RI, Nilainya Tembus USD2,63 Miliar
"Dengan Amerika seperti biasa ini didorong oleh komoditas mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya, alas kaki, dan lemak dan minyak hewan/nabati," ujar Amalia dalam konferensi pers Rilis BPS, Senin (21/4/2025).
Selain dengan AS, kata Amalia, RI juga mencatat surplus dengan India dan Filipina. Dengan India nilainya mencapai 1,04 miliar dolar AS dan Filipina 0,71 miliar dolar AS.

Baca Juga
Impor RI di Maret 2025 Naik jadi 18,92 Miliar dolar AS, Ini Faktor Pendorongnya
Dengan India, komoditas penyumbang surplus non migas terbesar adalah bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan/nabati, serta besi dan baja.
Lalu, dengan Filipina penyumbang surplus terbesar dari kendaraan dan bagiannya, bahan bakar mineral, serta lemak dan minyak hewan/nabati.

Baca Juga
Neraca Dagang RI Surplus 59 Bulan Beruntun, Tembus 4,33 Miliar Dolar AS di Maret 2025
Sementara itu, Indonesia juga mengalami defisit perdagangan dengan beberapa negara dan tiga terbesar adalah China 1,11 miliar dolar AS, Australia 0,35 miliar dolar AS, dan Thailand 0,19 miliar dolar AS.