JAKARTA, iNews.id – PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) resmi mengajukan permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) terhadap PT Harmas Jalesveva (Harmas) ke Pengadilan Niaga Jakarta. Langkah ini ditempuh untuk menuntut pengembalian dana Rp6,46 miliar.
Menurut Anggota Komite Eksekutif BUKA, Kurnia Ramadhana Permohonan PKPU ini didasarkan pada fakta bahwa Harmas tidak mampu menyelesaikan kewajibannya dalam penyediaan ruang perkantoran kepada BUKA. Ia menjelaskan bahwa gedung yang disewakan seharusnya siap untuk diserahkan pada Maret hingga Juni 2018.

Baca Juga
Digugat PKPU, Bukalapak bakal Ajukan Upaya Hukum
Namun, hingga tenggat waktu yang telah diberikan, ruang gedung yang layak pakai tidak kunjung tersedia, dan Harmas terus meminta perpanjangan waktu tanpa kepastian. Di sisi lain, BUKA telah memenuhi kewajibannya dengan membayarkan booking deposit sebesar Rp6,46 miliar pada periode Januari hingga Mei 2018.
"Dengan pembayaran tersebut, seharusnya Harmas sebagai pihak pemberi sewa telah siap menyediakan ruang perkantoran yang disepakati. Namun, hingga waktu yang disepakati, Harmas belum mampu menunaikan kewajiban tersebut," kata Kurnia dikutip iNews.id, Rabu (19/2/2025).

Baca Juga
Ini Penjelasan Manajemen Bukalapak soal Penutupan Bisnis Marketplace
Akhiya, BUKA memutuskan untuk mengakhiri kerja sama dengan Harmas secara resmi pada 2 September 2019. Keputusan ini diambil setelah memberikan kesempatan berulang kali kepada Harmas untuk menyelesaikan tanggung jawabnya.