JAKARTA, iNews.id - Menjadi YouTuber gaming di usia muda adalah impian banyak orang, tetapi di balik layar yang penuh keseruan, ada banyak tantangan.
Bagi Refa Ardhi seorang YouTuber muda berusia 19 tahun, perjalanan ini dimulai dari nol, tanpa pengalaman dan tanpa penonton tetap. Meskipun demikian, dia tetap melangkah dengan semangat dan keyakinan kuat.

Baca Juga
Di Balik Layar Konten Refa Ardhi: Game Favorit dan Momen Seru Bareng Subscriber!
Baginya, jika ia sampai menyerah di tengah jalan, maka langkah awal yang sudah diambil menjadi sia-sia. Pemikiran inilah yang membuatnya terus maju, bahkan ketika situasi tidak selalu mudah.
Salah satu tantangan yang sering dihadapi adalah komentar negatif dan hate speech dari penonton. Ia mengakui bahwa pernah beberapa kali menerima komentar semacam itu.

Baca Juga
Komunitas, Kreativitas, dan Mimpi Refa Ardhi untuk Industri Game Indonesia
Namun, alih-alih membalas atau terpancing emosi, ia memilih untuk tetap fokus pada tujuannya untuk menghibur banyak orang melalui konten gaming. Sesekali, ia menghapus komentar yang merugikan atau melaporkan akun-akun yang menyebarkan kebencian. Tindakan ini membantunya menjaga kesehatan mental dan tetap berkarya dengan tenang.
Dalam perjalanannya sebagai kreator konten, ia juga harus membagi waktu antara kuliah dan membuat konten YouTube. Tantangan ini diatasi dengan cara mengatur jadwal dengan baik, memastikan bahwa pendidikan dan profesinya di dunia digital dapat berjalan beriringan tanpa mengganggu satu sama lain. Disiplin dan manajemen waktu menjadi kunci penting bagi keseimbangan keduanya.

Baca Juga
Melawan Toilet Luar Angkasa: Serunya Episode 68 Bareng Refa Ardhi
Yang menarik, ia tidak menghadapi tekanan dari keluarga atau lingkungan pertemanan terkait pilihannya menjadi YouTuber. Justru sebaliknya, keluarga dan teman-temannya memberikan dukungan penuh serta merasa bangga terhadap pencapaiannya. Dukungan tersebut menjadi motivasi tersendiri yang memperkuat semangatnya, terlebih sejak ia bergabung bersama MCN StarHits yang membuka lebih banyak peluang dan jaringan.
Burnout atau rasa jenuh dalam membuat konten juga menjadi tantangan tersendiri. Ketika hal itu datang, ia memilih untuk kembali bermain game tanpa tekanan. Aktivitas ini membantunya memulihkan semangat dan kembali termotivasi untuk menciptakan konten baru.

Baca Juga