JAKARTA, iNews.id - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membidik 45 program unggulan selama lima tahun ke depan. Salah satu program adalah memangkas perusahaan pelat merah dari 47 menjadi 30 perseroan saja.
Meski enggan merinci ke-45 program prioritas itu, Menteri BUMN Erick Thohir memastikan perampingan jumlah perusahaan masih terus dilakukan.
Baca Juga
Erick Thohir Sebut Rencana Merger Pelni dan ASDP ke Pelindo Dapat Dukungan Menhub
Opsi yang ditempuh pemegang saham untuk mengurangi jumlah BUMN dua di antaranya adalah merger alias penggabungan dan inbreng saham.
“Mungkin ada 45 program lah yang kita akan dorong untuk lima tahun ke depan, ya termasuk bagaimana konsolidasi dari 47 perusahaan ke 30 itu,” ujar Erick saat ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Selasa (24/12/2024).
Baca Juga
Ini Kata Bos KAI soal Rencana Merger dengan INKA
Tercatat, ada beberapa BUMN yang rencananya akan dimerger, yakni PT Pelni (Persero) dan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) ke dalam PT Pelindo (Persero). Lalu, PT INKA digabungkan ke PT KAI (Persero).
“Ya salah satunya tadi yang kereta api INKA yang ini. Ini semua kan perlu kajian dan prosesnya juga kita tahu, tapi arahnya ya ke 30,” katanya.
Baca Juga
Kementerian BUMN bakal Merger INKA dan KAI, Ini Alasannya
Pemegang saham juga mengusulkan agar holding BUMN Rumah Sakit berada di bawah naungan PT Bio Farma (Persero) yang merupakan induk dari Holding BUMN Farmasi.