JAKARTA, iNews.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan bahwa rencana penambahan saham lanjutan 10 persen PT Freeport Indonesia (PTFI) cukup rumit. Meskipun begitu, pemerintah tetap berupaya merealisasikan aksi tersebut.
Menurut dia, ada beberapa kesepakatan divestasi yang dinamikanya cukup kompleks. Alhasil, membutuhkan waktu lebih untuk prosesnya.
Baca Juga
Freeport Indonesia Siap Produksi Emas Batangan Mulai Minggu Kedua Desember 2024
“Kita usahakan, karena kan memang ada beberapa kesepakatan yang memang dinamikanya cukup kompleks,” kata Erick saat ditemui di gedung Kementerian BUMN, Selasa (24/12/2024).
Saat ini, pemerintah melalui Holding BUMN Pertambangan MIND ID menggenggam 51,23 persen saham PTFI. Sedangkan 48,76 persen masih dipegang Freeport McMoran.
Baca Juga
Antam Borong Emas Freeport, RI Bisa Hemat Devisa Negara hingga Rp200 Triliun!
Imbas kompleksnya pembahasan, Kementerian BUMN belum bisa menjanjikan kapan divestasi saham sebagai syarat perpanjangan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) PTFI tersebut rampung.
“Kita coba ya, kita coba,” tutur dia.
Baca Juga
Antam Borong 30 Ton Emas dari Smelter Freeport di Gresik
Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow