Guru Besar UGM: Danantara Bisa Lampaui Temasek dan Khazanah

3 hours ago 1

JAKARTA, iNews.id - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau Danantara berpeluang menyaingi Temasek, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Singapura dan Khazanah dari Malaysia. Pasalnya, pembentukan badan baru itu tidak hanya menggabungkan aset-aset perusahaan negara saja, melainkan menggaet permodalan atau kerja sama dengan investor global.

Adapun pemerintah saat ini masih menggodok Peraturan Pemerintah (PP) dan Peraturan Presiden (Perpres) yang menjadi landasan hukum pendirian Danantara.

Danantara Tak Kunjung Diresmikan, Bagaimana Dampaknya terhadap Investasi RI?

Baca Juga

Danantara Tak Kunjung Diresmikan, Bagaimana Dampaknya terhadap Investasi RI?

Guru Besar Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM) Wihana Kirana Jaya menuturkan, Danantara merupakan lembaga yang melakukan pembaruan hingga 2045, sehingga persiapannya perlu dilakukan dari seluruh sisi. 

Menurutnya, sisi positif pembentukan Danantara menciptakan peluang baru. Selain itu, akan terjadi fleksibilitas pada lembaga baru ini karena tidak akan banyak campur tangan politis di dalamnya.

Danantara Finalisasi Struktur Organisasi Sebelum Resmi Beroperasi

Baca Juga

Danantara Finalisasi Struktur Organisasi Sebelum Resmi Beroperasi

"Artinya kalau di APBN diawasi, aset negara walaupun aset dipisahkan. Walaupun juga dibikin lagi satu entitas baru private sector yang kayak Khazanah dan Temasek itu sesuatu yang positif," ujar Wihana dalam sesi wawancara di Jakarta, Rabu (15/1/2025).

Wihana menyebut, dengan pembentukan Danantara akan menambah aset perusahaan negara lebih besar, adanya fleksibilitas, koordinasi dalam satu strategi serta independen terhadap campur tangan-campur tangan sebelumnya masih terjadi sebelum dipisahkan. 

Meski begitu, menurutnya ada tantangan dalam pembentukan Danantara, salah satunya mengenai kepercayaan dari investor global. Pasalnya, investor butuh perusahaan dengan leverage yang bagus dan besar.

"Kalau Temasek itu kan lembaga besar yang bisa menginvest di Sigma dan seterusnya. Kalau Khazanah juga mengumpulkan dana tapi ingin melakukan negosiasi atau mencari partnership global. Nah ini memang ada beda-beda antara Temasek, kemudian Khazanah, dan Danantara," tuturnya.

"Harapannya kan Danantara nanti memperbaiki yang kurang bagus di Temasek dan Khazanah," katanya.

Read Entire Article
Kabar Jateng | InewS | | |