WASHINGTON, iNews.id - Hamas sudah siap menghadapi gagalnya kesepakatan gencatan senjata tahap kedua. Hingga pengujung gencatan senjata tahap pertama yang berlangsung sejak 19 Januari dan berlaku 42 hari, Hamas dan Israel belum menyepakati apa pun.
Kelompok perlawanan yang berkuasa di Gaza itu siap melanjutkan pertempuran di Gaza jika kesepakatan runtuh.

Baca Juga
Hamas Siap Letakkan Kekuasaan di Gaza, tapi Tak Akan Lucuti Senjata
Surat kabar Amerika Serikat (AS) The Wall Street Journal, mengutip keterangan seorang pejabat negara Arab, melaporkan
Hamas telah menyusun kembali pasukan militer untuk kemungkinan dimulainya kembali pertempuran.
Sayap militer Hamas Brigade Izzuddin Al Qassam dilaporkan telah menunjuk komandan baru serta mulai menyusun rencana untuk kemungkinan pengerahan pasukan.

Baca Juga
Gawat! Militer Israel Siaga Tinggi Setelah Hamas Tunda Bebaskan Sandera
Para pejabat Arab mengatakan, Hamas telah memperbaiki terowongan di Gaza serta melatih personel-personel baru, termasuk teknik perang gerilya melawan angkatan pasukan Zionis.
Sebagai bagian dari persiapan tempur, Hamas juga dilaporkan mempersiapkan tim khusus untuk melacak mata-mata Israel.

Baca Juga
Politikus Radikal Israel Sebut Negaranya Jadi Bahan Tertawaan karena Kalah Perang Lawan Hamas
Sementara itu pasukan Israel dilaporkan akan berupaya menguasai Koridor Netzarim, jalan sepanjang 6 km yang membagi Gaza Utara dan Selatan.
Ketegangan antara kedua pihak meningkat di pengujung berakhirnya gencatan senjata tahap pertama yang dimulai pada 19 Januari dan berlaku selama 42 hari. Awalnya Hamas menuduh Israel melakukan 100 lebih pelanggaran terhadap kesepakatan gencatan senjata, seperti membatasi jumlah bantuan yang masuk dan terus membunuh warga sipil.
Selain itu Israel gagal memenuhi komitmennya untuk membebaskan 620 tahanan Palestina dalam kesepakatan pertukaran gelombang ketujuh pada akhir pekan lalu. Israel berdalih seremoni pembebasan sandera yang dilakukan Hamas merupakan bentuk propaganda.
Para sandera Israel kerap menunjukkan keakraban dengan para pejuang sayap militer Hamas, Brigade Izzuddin Al Qassam. Bahkan dalam penyerahan sandera pada akhir pekan lalu seorang sandera mencium kening dua pejuang Al Qassam yang membuat heboh Israel.
Editor: Anton Suhartono