JAKARTA, iNews.id - Harga bitcoin kembali mencetak rekor terbaru di level 107.000 dolar AS. Kenaikan ini disinyalir setelah Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Donald Trump menegaskan kembali rencana untuk membuat cadangan strategis bitcoin Paman Sam yang mirip dengan cadangan minyaknya, dan memicu antusiasme para investor kripto.
Sentimen investor juga terangkat dari masuknya MicroStrategy ke dalam indeks Nasdaq 100 yang sarat teknologi dan kemungkinan akan menghasilkan lebih banyak arus masuk bagi perusahaan perangkat lunak yang berubah menjadi pembeli bitcoin.
Baca Juga
Harga Bitcoin Tembus Rekor 100.000 Dolar AS, Ini Pendorongnya
Melansir Reuters, bitcoin, mata uang kripto terbesar di dunia memperpanjang kenaikan ke level tertinggi ke level 107.148 dolar AS dan terakhir berada di angka 106.877 dolar AS. Angka tersebut naik 5,43 persen dari hari Jumat.
"Angka berikutnya yang akan dicari pasar adalah 110.000 dolar AS. Penurunan yang ditunggu banyak orang ternyata tidak terjadi, karena sekarang kita punya berita ini," ucap Analis di IG, Tony Sycamore dikutip, Selasa (17/12/2024).
Baca Juga
Deretan Negara yang Melarang Bitcoin, Apa Saja?
Bitcoin dan kripto telah menjadi sorotan karena investor bertaruh bahwa pemerintahan Trump yang akan datang akan membawa regulasi yang lebih bersahabat. Ini meningkatkan sentimen seputar mata uang alternatif tersebut, di mana bitcoin naik sekitar 150 persen sepanjang tahun 2024.
"Kami akan melakukan sesuatu yang hebat dengan kripto karena kami tidak ingin China atau siapa pun, dan kami ingin menjadi yang terdepan," ucap Trump dalam sebuah acara pada akhir pekan lalu.
Baca Juga