Hutang puasa Lewat 1 Kali Ramadhan, Bagaimana Menggantinya?

9 hours ago 5

JAKARTA, iNews.id - Hutang puasa lewat 1 kali Ramadhan, bagaimana menggantinya jadi suatu pertanyaan yang kerap muncil bagi mereka yang belum sempat mengqadha puasa. 

Dalam ajaran Islam, mengqadha atau mengganti puasa jadi suatu hal yang wajib dilakukan. Meski hal tersebut telah berlalu ataupun tertunda selama beberapa tahun. 

Hitung Mundur Ramadhan 2025, Puasa Berapa Hari Lagi? Ini Doa Sambut Bulan Suci

Baca Juga

Hitung Mundur Ramadhan 2025, Puasa Berapa Hari Lagi? Ini Doa Sambut Bulan Suci

Orang yang telah meninggalkan puasa di bulan Ramadhan harus mengganti atau mengqadha puasa tersebut di bulan selain Ramadhan. 

Adapun dalam fiqih Islam qadha puasa Ramadhan yang ditinggalkan tidak boleh sampai datangnya bulan Ramadhan berikutnya.   

Sampai Kapan Qadha Puasa di Bulan Syaban? Manfaatkan Waktu Terakhir dengan Bijak!

Baca Juga

Sampai Kapan Qadha Puasa di Bulan Syaban? Manfaatkan Waktu Terakhir dengan Bijak!

Jika telah melewati masa tersebut, ada beberapa tata cara qadha puasa Ramadhan yang perlu dilakukan. Simak tata cara qadha puasa berikut ini.

Cara Membayar Hutang Puasa Lewat 1 Kali Ramadhan

Batas Waktu Mengganti Puasa Ramadhan 2025, Catat Tanggalnya Jangan Sampai Lewat

Baca Juga

Batas Waktu Mengganti Puasa Ramadhan 2025, Catat Tanggalnya Jangan Sampai Lewat

Ketika telah datang Ramadhan berikutnya tetapi seorang Muslim tersebut masih memiliki tanggungan atau hutang puasa, maka ia harus menggantinya dengan cara berpuasa dan ditambah membayar fidyah sebesar satu mud, kurang lebih tujuh ons bahan makanan pokok seperti beras, untuk setiap satu hari yang ditinggalkan.

Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ad-Daruquthni dan Imam Baihaqi, 

وَمَنْ) أَيْ وَكَمَنْ (قَدْ أَمْكَنَهُ) قَضَاءُ مَا فَاتَهُ مِنْ رَمَضَانَ (وَأَخَّرَ الْقَضَاءَ عَنْ كُلِّ سَنَةٍ) إلَى رَمَضَانَ ثَانٍ فَإِنَّهُ يَلْزَمُهُ لِكُلِّ يَوْمٍ مُدٌّ بِمُجَرَّدِ دُخُولِ رَمَضَانَ لِخَبَرِ أَبِي هُرَيْرَةَ: مَنْ أَدْرَكَهُ رَمَضَانُ فَأَفْطَرَ لِمَرَضٍ، ثُمَّ صَحَّ وَلَمْ يَقْضِهِ حَتَّى أَدْرَكَهُ رَمَضَانُ آخَرُ صَامَ الَّذِي أَدْرَكَهُ ثُمَّ يَقْضِي مَا عَلَيْهِ، ثُمَّ يُطْعِمُ عَنْ كُلِّ يَوْمٍ مِسْكِينًا. رَوَاهُ الدَّارَقُطْنِيّ وَالْبَيْهَقِيُّ

Artinya, “Orang yang memungkinkan qadha puasa yang ia tinggalkan (tetapi) ia tunda hingga bulan Ramadhan berikutnya, maka dia terkena kewajiban fidyah satu mud tiap satu hari disebabkan sudah masuk bulan Ramadhan (yang kedua) dengan dalil hadits yang diriwayatkan oleh Abi Hurairah. “Barang siapa yang menemui bulan Ramadhan, dan ia tidak berpuasa karena sakit, kemudian ia sembuh dan tidak mengganti (qadha) puasanya hingga menemui bulan Ramadhan berikutnya, maka ia harus (tetap) menggantinya dikemudian hari serta memberi makan orang miskin (membayar fidyah) tiap satu hari (satu mud).” Diriwayatkan oleh Imam Ad-Daruquthni dan Imam Baihaqi.” (Zakariya Al-Anshari, Al-Ghurarul Bahiyyah, [Mesir, Al-Mathba'ah Al-Maimuniyyah], jilid II, halaman 234).  

Namun, kewajiban untuk membayar fidyah seperti penjelasan di atas hanya berlaku jika terdapat syarat memiliki kesempatan mengganti puasa atau qadha sebelum bulan Ramadhan berikutnya. 

Jika tidak memiliki kesempatan, seperti orang yang berprofesi sebagai sopir yang membuatnya harus melakukan perjalanan jauh sepanjang waktu, orang yang sakit menahun ini tidak memiliki kewajiban untuk membayar fidyah. 

وَخَرَجَ بِالْإِمْكَانِ الْمَزِيدِ عَلَى الْحَاوِي مَا إذَا لَمْ يُمْكِنْهُ الْقَضَاءُ بِأَنْ اسْتَمَرَّ مُسَافِرًا، أَوْ مَرِيضًا حَتَّى دَخَلَ رَمَضَانُ فَلَا شَيْءَ عَلَيْهِ بِالتَّأْخِيرِ

Artinya, “Dikecualikan dari orang yang berkesempatan yang ditambahkan dalam redaksi kitab Al-Hawi yakni orang yang tidak berkesempatan mengqadhanya sebagaimana orang yang terus-terusan bepergian, orang yang sakit hingga datang bulan Ramadhan (berikutnya), maka mengakhirkannya tidak wajib membayar fidyah.” (Al-Anshari, II/234).

Demikian ulasan mengenai hutang puasa lewat 1 kali Ramadhan bagaimana menggantinya?

Editor: Komaruddin Bagja

Read Entire Article
Kabar Jateng | InewS | | |