Israel Tunda Bebaskan 600 Tahanan Palestina, Ini Peringatan Keras Hamas

3 hours ago 1

GAZA, iNews.id - Kelompok perlawanan Palestina Hamas memperingatkan Israel telah menempatkan gencatan senjata yang telah berlangsung selama 5 pekan dalam bahaya. Pernyataan itu disampaikan lantaran Israel menunda pembebasan 602 tahanan Pelestina yang seharusnya berlangsung pada Sabtu (22/2/2025) sebagai bagian dari pertukaran tahanan gelombang ketujuh.

Kesepakatan gencatan senjata tahap pertama yang berlangsung selama 42 hari akan berakhir pada awal Maret. Sementara itu pembicaraan kesepakatan gencatan senjata tahap kedua belum dimulai.

Heboh, Sandera Israel Cium Kening Pejuang Hamas saat Seremoni Pembebasan

Baca Juga

Heboh, Sandera Israel Cium Kening Pejuang Hamas saat Seremoni Pembebasan

Pejabat senior Hamas Basem Naim mengatakan, penundaan pembebasan akan membuat seluruh kesepakatam berada dalam bahaya besar. 

Dia mendesak para mediator, terutama Amerika Serikat, menekan pemerintah Israel untuk memenuhi kesepakatan sebagaimana adanya serta segera membebaskan tahanan.

Makna Gambar Netanyahu seperti Drakula saat Penyerahan Jenazah Sandera Israel di Gaza

Baca Juga

Makna Gambar Netanyahu seperti Drakula saat Penyerahan Jenazah Sandera Israel di Gaza

Sejak kesepakatan gencatan senjata tahap pertama berlaku pada 19 Januari, Hamas telah membebaskan 25 sandera Israel dalam kondisi hidup dan enam dalam kondisi tewas. Berdasarkan kesepakatan, Hamas akan membebaskan 33 sandera Israel. Sebagai imbalannya, Israel akan membebaskan sekitar 1.000 tahanan Palestina.

Israel menunda pembebasan 602 tahanan Palestina karena tak suka dengan seremoni yang dilakukan Hamas. Proses penyerahanan sandera kepada Komunitas Palang Merah Interbasional (ICRC) dilakukan dengan seremoni di depan umum yang disaksikan ratusan warga.

Lagi, Tentara Israel Diburu di Luar Negeri saat Liburan

Baca Juga

Lagi, Tentara Israel Diburu di Luar Negeri saat Liburan

Tak ada raut wajah terintimidasi dari para sandera Israel tersebut. Mereka bahkan bercengkrama akrab dengan para pejuang Hamas serta kelompok perlawanan Palestina lainnya. Pemandangan ini rupanya tak disukai oleh pemerintah Israel.

Selain itu pada setiap kesempatan penyerahan sandera, biasanya mendapat liputan luas media massa internasional, Hamas membuat banner besar di panggung berisi pesan kepada dunia maupun celaan terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu maupun Israel. 

Saat penyerahan sandera gelombang ketujuh pada Sabtu lalu, Hamas membebaskan enam orang Israel yang dilakukan di dua tempat terpisah yakni Rafah di Gaza Selatan dan Nuseirat, Gaza Tengah. Seorang sandera Israel bahkan mencium kening dua pejuang Hamas yang mendampinginya.

Netanyahu menyebut seremoni itu sebagai acara yang memalukan. Dia tak akan membebaskan tahanan Palestina sampai Hamas berkomitmen tak menggunakan cara itu lagi.

Editor: Anton Suhartono

Read Entire Article
Kabar Jateng | InewS | | |