Jateng Jadi Rujukan DPRD Sekadau Kalbar dalam Pengelolaan Sampah dan Penerimaan PAD

2 weeks ago 21

Semarang, Infojateng.id – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) menjadi rujukan bagi anggota DPRD Kabupaten Sekadau Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) dalam hal pengelolaan sampah dan peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).

Anggota DRPD Sekadau menilai Jawa Tengah telah berhasil dalam mengelola sampah dan meningkatkan pendapatan daerah.

Mereka jauh-jauh datang ke Jawa Tengah untuk bertemu dengan Gubernur Ahmad Luthfi dalam rangka ngangsu kawruh atau belajar terkait tata pengelolaan sampah dan peningkatan PAD di Jawa Tengah.

“Terima kasih kepada Pak Gubernur Jawa Tengah yang telah meluangkan waktu menerima kunjungan kami dari DPRD Kabupaten Sekadau. Jawa Tengah sudah mengelola sampah dengan baik, kami ingin belajar bagaimana cara mengelola sampah,” kata Ketua Rombongan Anggota DPRD Kabupaten Sekadau, Jeffray Raja Tugam, usai bertemu Ahmad Luthfi di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Jumat (16/5/2025).

Menurut Jeffray, pengelolaan sampah telah menjadi instruksi Presiden Prabowo Subianto yang harus bisa diselesaikan oleh seluruh daerah di Indonesia.

Ia mengatakan, Jawa Tengah dijadikan rujukan karena telah banyak daerah yang juga belajar pengelolaan sampah di sana.

“Pak Gubernur dan dinas terkait menjelaskan dengan baik, contohnya di Banyumas yang sudah sukses mengelola sampah,” kata dia.

Hal senada disampaikan oleh Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sekadau, Handi. Menurutnya, Jawa Tengah layak menjadi rujukan studi banding dalam hal pengelolaan sampah. Juga tentang strategi peningkatan PAD.

Handi bersama rombongan setelah pulang dari Jawa Tengah akan langsung berkoordinasi dengan dinas terkait di Kabupaten Sekadau.

Harapannya Kabupaten Sekadau dapat mengikuti jejak Provinsi Jawa Tengah dalam dua hal tersebut.

“Jawa Tengah termasuk provinsi terbesar dengan kamajuannya sehingga jadi tempat kami belajar. Sekali lagi terima kasih sudah diterima dengan baik,” kata Handi.

Sementara Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengatakan, keberhasilan dalam pengelolaan sampah dan peningkatan pendapatan asli daerah tidak lepas dari kerja bersama dan sinergisitas antara pemerintah provinsi, kabupaten/ kota, dan stakeholder terkait.

Gubernur menjelaskan, kemampuan pembangunan daerah itu tidak bisa bergantung pada pendapatan asli daerah saja. Masih membutuhkan investasi dari dalam maupun luar negeri, sehingga peran kepala daerah di Jawa Tengah adalah sebagai sales marketing yang menawarkan daerahnya kepada para investor.

“Integrasi wilayah itu penting, butuh aglomerasi sehingga tidak ada ego sektoral,” kata Luthfi.

Sementara terkait pengelolaan sampah, sejumlah aturan telah diterbitkan untuk mendukung pengelolaan sampah yang baik di Jawa Tengah.

Terbaru Ahmad Luthfi bahkan sudah membentuk tim Satgas Pengelolaan Sampah untuk mengakselerasi pengelolaan sampah di seluruh wilayah Jawa Tengah.

“Kami sudah membentuk Satgas Pengelolaan Sampah untuk mengatasi pengelolaan sampah di Jawa Tengah. Role modelnya ada di Banyumas dan Cilacap,” bebernya. (eko/redaksi)

Read Entire Article
Kabar Jateng | InewS | | |