Infojateng.id – Satu di antara band rock paling ikonik dalam dua dekade terakhir, Linkin Park, akan menjadi penampil utama dalam Kick Off Show Final Liga Champions UEFA 2025 yang digelar pada Minggu (1/6/2025) dini hari WIB.
Pertandingan final antara Paris Saint-Germain (PSG) dan Inter Milan akan berlangsung di Allianz Arena, Munich, dengan kick-off pukul 02.00 WIB.
Penampilan musik di laga-laga besar sepak bola bukan hal baru, dan bagi Linkin Park, ini juga bukan kali pertama mereka terlibat dalam proyek spesial seperti ini.
Baru-baru ini, mereka merilis lagu “Heavy is the Crown” bekerja sama dengan Riot Games sebagai lagu tema untuk kejuaraan dunia League of Legends, yang juga mereka bawakan secara langsung dalam seremoni pembukaan di London.
Dengan penjualan lebih dari 100 juta rekaman di seluruh dunia, Linkin Park termasuk satu di antara band paling sukses di abad ke-21.
Namun, seperti yang diungkapkan oleh Mike Shinoda, satu di antara pendiri sekaligus vokalis Linkin Park, penampilan mereka di Munich Football Arena jelang final PSG vs Inter akan menjadi sesuatu yang benar-benar baru bagi mereka.
“Ini benar-benar pertama kalinya kami tampil dalam format seperti ini, jadi bagi kami ini seperti memulai dari awal lagi,” ujar Shinoda.
“Kami sangat antusias melakukannya, senang bisa bertemu penggemar, dan bersemangat menyambut acara ini,” lanjutnya.
Popularitas Linkin Park menjangkau seluruh dunia, dan bagi bassist mereka, Dave “Phoenix” Farrell, tampil di Jerman menambah arti khusus.
“Ini tidak bisa lebih baik lagi buat kami—faktanya ini digelar di Jerman. Fans kami di Jerman luar biasa, jadi saya sangat senang tidak hanya karena bisa tampil di final Liga Champions, tetapi juga karena tampil di Jerman membuatnya makin spesial,” kata Farrell.
UEFA bersama Linkin Park telah mengumumkan bahwa lagu yang akan mereka bawakan adalah versi remix dari “Numb”.
Namun, remix ini berbeda dari kolaborasi mereka terdahulu dengan Jay-Z. Kali ini, remix tersebut terinspirasi langsung dari atmosfer dan suara-suara khas dalam pertandingan sepak bola.
“Kami ingin memberi sentuhan khas kami, tapi juga membuat sesuatu yang dibangun dari suara-suara sepak bola. Suara tendangan kaki ke bola, bola membentur jaring, suara para suporter menghentakkan kaki di tribune-semua ini adalah elemen musikal yang sangat kuat yang saya rasakan langsung ketika menonton pertandingan,” jelas Shinoda dalam wawancara dengan UEFA.
Dari seluruh personel, Dave Farrell adalah yang paling menggemari sepak bola.
Dalam wawancara yang sama, ia mengaku kecintaannya pada sepak bola tumbuh dari pengalamannya melatih putri-putrinya.
“Bermain sepak bola di AS adalah hal yang umum bagi banyak anak, jadi sebenarnya ini olahraga yang lebih besar dari yang sering dianggap orang secara internasional. Sepak bola di AS terus berkembang, dan sekarang dengan kehadiran Lionel Messi, sorotan dunia menjadi jauh lebih besar terhadap perkembangan di sini,” kata Farrell.
Ia juga menekankan pentingnya Timnas Putra Amerika Serikat tampil baik di kompetisi besar ke depan.
“Saya pikir masih banyak ruang bagi sepak bola AS untuk tumbuh, dan kehadiran pemain bertalenta generasi seperti Messi membuat pertumbuhan itu jadi lebih mungkin dan lebih terlihat,” lanjutnya. (eko/redaksi)
Sumber: SI