JAKARTA, iNews.id - Perum Bulog membutuhkan dana sebesar Rp57 triliun untuk menyerap dan mengelola beras petani. Adapun, jumlah beras yang ditugaskan mencapai 4,7 juta ton.
Saat ini, Bulog telah menyimpan 1,7 juta ton beras dari pengadaan sebelumnya. Kemudian, ditambahan 3 juta ton beras dari penugasan penyerapan baru.

Baca Juga
KTNA Nilai Kebijakan Bulog Prioritaskan Serap Beras Bisa Rugikan Petani
Menurut Direktur Keuangan Perum Bulog Iryanto Hutagaol dengan harga per kg sebesar Rp12.000 dan jumlah beras yang harus dikelola, maka anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp57 triliun.
“Kalau kita hitung harga Rp12.000 per kg, artinya 4,7 juta ton kali Rp12.000. Kurang lebih Rp57 triliun harus kita sediakan," ucap Iryanto di Bulog Corporate University, Jakarta Selatan, Rabu (22/1).

Baca Juga
Bulog Diminta Beli Gabah Petani Rp6.500 per Kg, Mentan Amran: Tak Boleh Ditawar
Tak cuma itu, Iryanto menjelaskan pihaknya memerlukan tambahan sekitar 10 persen dari biaya tersebut untuk keperluan pengolahan.
"Kurang lebih kami butuh dana Rp60 triliun untuk mengolah 4,7 juta ton seperti yang diperintahkan pemerintah," tuturnya.

Baca Juga
Bulog jadi Badan Khusus di Bawah Presiden, Karyawan Otomatis jadi ASN?
Kebutuhan pendanaan ini merupakan bagian dari upaya Perum Bulog dalam mendukung program pemerintah menjaga ketahanan pangan nasional. Ia merinci jumlah tersebut mencakup biaya pembelian, penyimpanan, distribusi, dan pengelolaan stok beras selama tahun berjalan.