JAKARTA, iNews.id - Hujan deras dengan jarak pandang terbatas kebanyakan pengemudi mobil di Indonesia menyalakan lampu hazard. Padahal, itu keliru.
Sejatinya, lampu hazard hanya digunakan untuk keadaan darurat atau saat mobil berhenti. Ini sebagai penanda ada kendaraan di depan.
![Masih Ada?](https://img.inews.co.id/media/100/files/inews_new/2025/01/29/IMG_20250129_130614.jpg)
Baca Juga
Viral Akun Instagram Mobil Esemka Aktif Kembali, Netizen Kaget: Masih Ada?
Pereli dan Brand Ambassador Mitsubishi Indonesia Rifat Sungkar memberikan tips penggunaan lampu hazard yang benar. Saat ini banyak pengendara di Indonesia yang menggunakan lampu hazard tak sesuai peruntukan.
"Salah kaprah penggunaan hazard, kenapa begitu? Karena sistem kendaraan yang ada saat ini sudah memiliki fitur yang mumpuni. Apalagi ada lampu DRL (lampu utama) saat ini, survei membuktikan penggunaan DRL bisa mengurangi tingkat kecelakaan," ujarnya, dalam keterangan tertulis.
![Elon Musk Nangis, Mobil Listrik Tesla Model 3 Dijadikan Mobil Jenazah](https://img.inews.co.id/media/100/files/inews_new/2025/01/28/IMG_20250128_155155.jpg)
Baca Juga
Elon Musk Nangis, Mobil Listrik Tesla Model 3 Dijadikan Mobil Jenazah
Rifat mengatakan penggunaan lampu hazard tidak tepat berpotensi menyebabkan kecelakaan. Pengemudi di sekitar bingung apakah mobil akan berbelok ke kanan atau ke kiri.
"Soal hazard, betul ada potensi kecelakaan karena hazard hanya dinyalakan untuk kecepatan 0 atau berhenti. Jadi kalau dinyalakan saat jalan maka akan bikin kebingungan. Jadi jangan nyalakan hazard kecuali dalam keadaan emergency atau berhenti," ujarnya.
![Ganggu Penjualan Mobil, Gaikindo Minta Pemerintah Tunda Penerapan Opsen Pajak](https://img.inews.co.id/media/100/files/inews_new/2025/01/28/IMG_20250128_111615.jpg)
Baca Juga