JAKARTA, iNews.id - Viral di media sosial aksi diduga pelecehan seksual dilakukan oleh seorang dokter umum di Malang, Jawa Timur. Pelaku melancarkan aksinya dengan berkedok pemeriksaan jantung.
Peristiwa ini diungkap oleh seorang pengguna Instagram dengan nama akun @qor***. Di unggahannya, dia bilang kalau kejadian tersebut terjadi pada September 2022. Seperti apa kronologi lengkapnya?

Baca Juga
50 Desainer Muda Ini Lomba Rancang Busana Bertema Jakarta, Pemenang Bakal Unjuk Gigi di IFW 2025
Sebelum itu, si pengguna Instagram mengaku kalau dirinya baru mau menceritakan kejadian ini gegara belakangan banyak aksi oknum dokter yang melakukan pelecehan maupun kekerasan seksual.
"Bismillah, karena lagi ramai tentang pelecehan, aku mau speak up tentang apa yang aku alami juga di bulan September akhir 2022 yang di mana terjadi di sebuah rumah sakit swasta di kota Malang," kata si netizen, dikutip Rabu (16/4/2025).

Baca Juga
Viral Dokter Kandungan Lecehkan Pasien di Garut, Sahroni: Segera Tangkap!
Kronologi Lengkap Dokter Umum di Malang Diduga Lakukan Pelecehan Seksual
Pasien cerita kalau dirinya mendatangi IGD rumah sakit dengan keluhan sinusitis dan vertigo berat. Sesampainya di IGD, tim medis melakukan pemeriksaan umum, termasuk rontgen.
Dokter umum yang menangani si pasien kemudian meminta untuk memberikan nomor telepon dengan tujuan pihak rumah sakit akan mengirimkan hasil rontgen ke WhatsApp.

Baca Juga
Kasus Dokter PPDS Perkosa Keluarga Pasien, IDI Soroti Sistem Pendidikan Tenaga Kesehatan di Indonesia
"Aku catat, lalu aku dipindahkan ke ruangan, karena harus diobservasi lagi tentang sakitku," kata si pasien.
Keesokan harinya, hasil rontgen tersebut keluar dan yang menghubungi ternyata dokter umum yang menangani si pasien di IGD. Di momen itu, pasien tidak menaruh kecurigaan sama sekali, dia berpikir untuk kirim hasil rontgen saja.

Baca Juga
Viral Dokter Kandungan Lecehkan Pasien saat USG, IDI Turun Tangan Investigasi Kasus
Namun, si dokter umum itu justru melakukan komunikasi di luar konteks pemeriksaan medis alias sudah menjurus ke ranah pribadi. Si dokter terpantau sampai bertanya, 'sudah tidur?' atau menawarkan minuman.
Dari situ pasien sudah merasa ada yang janggal dan risih dengan perilaku dokter tersebut. Hingga suatu hari, ketika kondisi kesehatan pasien sudah membaik, dokter tersebut datang ke ruang rawat inap pasien yang ternyata VIP, artinya tidak ada pasien lain atau pun orang lain di ruangan tersebut.

"Aku selama dirawat sendirian gak ada yang menemani dan posisi di kamar VIP jadi gak ada orang lain," kata si pasien.
Di momen tersebut, si dokter melakukan pemeriksaan ulang untuk pengecekan kesehatan. Pasien pun masih belum merasa aneh dengan tindakannya, dipikirnya itu hal wajar sebelum pulang.
"Dia cek mata, mulut, dan tiba-tiba mengeluarkan stetoskopnya, lalu menyuruh buka baju," ujar pasien.
Pemeriksaan dengan stetoskop pun dimulai dalam kondisi pasien membuka baju. Ada rasa tidak nyaman ketika pemeriksaan ini dilakukan, terlebih saat pemeriksaan jantung dokter tersebut meletakkan stetoskop agak lama, seperti tidak biasanya.
Lalu, pemeriksaan pindah ke bagian payudara kanan yang membuat baju pasien benar-benar terbuka. "Aku risih dan mulai tutup bajunya, tapi dia (si dokter) bilang 'sebentar'," kata pasien.