Makin Mahal, Harga iPhone Bisa Naik 3 Kali Lipat Dampak Tarif Trump

1 week ago 10

CALIFORNIA, iNews.id - Kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengenakan tarif impor yang sangat tinggi pada barang-barang dari puluhan negara diperkirakan memicu kenaikan harga. Beberapa barang dari produk pakaian hingga eletronik seperti iPhone bisa semakin mahal bahkan melonjak tiga kali lipat.

Presiden Trump beralasan, pemberlakuan tarif impor yang tinggi tersebut akan mendorong perusahaan asing untuk membuat produk di AS dan membuat industri dalam negeri kembali bergairah. Trump dan pejabat ekonomi AS yakin, banyak industri manufaktur pada akhirnya akan dipindahkan ke AS yang mempekerjakan jutaan orang warganya.

Kekayaan Elon Musk Anjlok Rp2.280 Triliun Imbas Kebijakan Tarif Trump

Baca Juga

Kekayaan Elon Musk Anjlok Rp2.280 Triliun Imbas Kebijakan Tarif Trump

Namun, Dan Ives, kepala riset teknologi global di perusahaan jasa keuangan Wedbush Securities menilai ide Trump tersebut hanya kisah fiksi. Kenaikan tarif justru memicu kenaikan harga yang sebagian besar akan ditanggung oleh konsumen Amerika. 

Airlangga Beberkan Alasan Pilih Jalur Negosiasi Sikapi Kebijakan Tarif Trump

Baca Juga

Airlangga Beberkan Alasan Pilih Jalur Negosiasi Sikapi Kebijakan Tarif Trump

Dia memperingatkan, harga iPhone Apple buatan AS bisa melonjak hingga tiga kali lipat dari saat ini sekitar 1.000 dolar AS atau sekitar Rp16,93 juta, menjadi sekitar 3.500 dolar AS atau Rp59,26 juta, hampir Rp60 juta, jika dibuat di AS. Harga yang mahal ini diperlukan agar Amerika bisa mereplikasi ekosistem produksi yang sangat kompleks, seperti yang telah dibangun di Asia.

"Anda membangun (rantai pasokan) itu di AS dengan pabrik di West Virginia dan New Jersey. Harga iPhone tersebut akan menjadi 3.500 dolar AS," kata Dan Ives, dilansir dari CNN, Rabu (9/4/2025).

Sri Mulyani Blak-blakan Tarif Trump Tak Pakai Ilmu Ekonomi, Murni Transaksional

Baca Juga

Sri Mulyani Blak-blakan Tarif Trump Tak Pakai Ilmu Ekonomi, Murni Transaksional

Harga tersebut mengacu pada pabrik fabrikasi atau fasilitas manufaktur berteknologi tinggi, tempat chip komputer yang memberi daya pada perangkat elektronik biasanya dibuat. Bahkan, Apple akan membutuhkan biaya sekitar 30 miliar dolar AS dan tiga tahun untuk memindahkan hanya 10% dari rantai pasokan mereka ke AS.

Pembuatan dan perakitan komponen ponsel pintar beralih ke Asia beberapa dekade lalu karena sebagian besar perusahaan-perusahaan Amerika fokus pada pengembangan perangkat lunak dan desain produk. Langkah ini menghasilkan margin keuntungan yang jauh lebih tinggi pada perusahaan-perusahaan AS. Bahkan, strategi ini membantu menjadikan Apple sebagai salah satu perusahaan paling bernilai di dunia dan mengukuhkan dirinya sebagai produsen ponsel pintar yang dominan.

Airlangga Ungkap Tarif Trump Bikin Ketidakpastian Ekonomi Melonjak

Baca Juga

Airlangga Ungkap Tarif Trump Bikin Ketidakpastian Ekonomi Melonjak

Namun, saham Apple telah kehilangan sekitar 25% nilainya sejak pelantikan Trump pada akhir Januari. Hal ini karena kekhawatiran tentang dampak tarif pada rantai pasokannya yang luas, yang sangat bergantung pada China dan Taiwan. Pasalnya, sekitar 90 persen iPhone dirakit di China.

"Itulah mengapa saya pikir Anda bisa melihat apa yang terjadi pada saham, karena tidak ada perusahaan yang lebih terjebak dalam tarif ini di tengah badai kategori lima daripada Cupertino dan Apple. Ini adalah kiamat ekonomi, terutama untuk industri teknologi," kata Ives.

Prabowo Tugaskan Airlangga hingga Sri Mulyani Negosiasi Tarif Trump

Baca Juga

Prabowo Tugaskan Airlangga hingga Sri Mulyani Negosiasi Tarif Trump

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow

Read Entire Article
Kabar Jateng | InewS | | |