JAKARTA, iNews.id - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menunjukkan data pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terjadi tiap tahun di Indonesia meningkat. Pemerintah membedah apa yang sebenarnya menjadi penyebab utama PHK terjadi dan akan mencari solusi terkait hal ini.
Hal tersebut disampaikan Yassierli dalam Rapat Kerja antara Kemnaker bersama Komisi IX DPR RI di Jakarta, Senin (5/5/2025). Dia menyebut, gelombang PHK masih berlanjut dan bahkan angkanya meningkat.

Baca Juga
Jumlah Pengangguran di Indonesia Tembus 7,28 Juta Orang per Februari 2025
Adapun, menurut data PHK nasional tahun 2023 tercatat sebanyak 64.855 orang terkena PHK dan 2024 sebanyak 77.965 orang terdampak.
"Memang kalau kita lihat potretnya 2020 itu Covid ya terjadi peak sebesar 386.877 (terkena PHK), tahun 2024 naik dari 2023. Kemudian, saat ini (2025) sudah terdata 24.000, sudah sepertiga lebih dari tahun lalu," ucap Yassierli.

Baca Juga
Presiden Prabowo Hadiri Hari Buruh 2025, Janji Bentuk Satgas PHK
Dia menambahkan, secara tahunan, angka PHK pada tahun ini juga berpotensi meningkat dari tahun lalu. Hingga April 2025, angka PHK telah mencapai 24.036 orang.
"Tiga provinsi terbanyak itu Jawa Tengah, Jakarta, Riau, dan tiga sektor terbanyak itu industri pengolahan, perdagangan besar dan eceran, serta aktivitas besar lainnya," katanya.
"Tentu kita harus coba bedah apa sih penyebab PHK, ini adalah hasil data dari kami dan ada contoh perusahaan. Ternyata kalau kita lihat memang dari 25 penyebab PHK," tuturnya.
Editor: Aditya Pratama