JAKARTA, iNews.id - Hyundai menjadi produsen pertama yang meluncurkan mobil listrik rakitan dalam negeri, yaitu Ioniq 5. Produsen asal Korea Selatan itu terus menunjukkan komitmen dalam meningkatkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, dengan membangun fasilitas pabrik dari hulu hingga ke hilir.
Redaksi iNews.id mendapat kesempatan melihat langsung proses produksi mobil listrik Hyundai mulai dari material mentah pembuatan baterai, hingga jadi kendaraan utuh. Ada tiga pabrik yang dikunjungi, yakni HLI Green Power, Hyundai Energy Indonesia, dan Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI).

Baca Juga
20 Mobil Listrik Terlaris di Indonesia April 2025, Bikin Gempar Ternyata Ini Model Paling Laku
“Hyundai telah dikenal dengan lini EV yang menawarkan kualitas premium, teknologi tinggi, dan performa mumpuni. Ini tak lepas dari komitmen kami dalam menjamin kegiatan produksi yang presisi dan inovatif,” ujar President Director PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia, Bong Kyu Lee.
Kunjungan pertama ke fasilitas HLI Green Power yang memproduksi baterai kendaraan listrik untuk digunakan pada Hyundai Kona Electric di Indonesia. Pabrik ini membuat baterai lithium ion dengan bahan baku utama NMCA (nikel, mangan, kobalt, aluminium).

Baca Juga
LG Batal Investasi, Hyundai Tetap Produksi Baterai Mobil Listrik di Indonesia

Pabrik ini bisa memproduksi 120.000 sel dalam satu hari dengan kapasitas maksimal produksi 32.640.000 sel per tahun. Bukan hanya untuk keperluan domestik, baterai hasil buatan HLI Green Power juga diekspor dengan kuota 98 persen dari hasil produksi ke India dan Korea Selatan.
Kemudian berkunjung ke fasilitas Hyundai Energy Indonesia (HEI), bertugas merakit baterai hasil produksi HLI yang siap digunakan pada Kona Electric. Terdapat dua proses di fasilitas ini, yakni Battery Modul Assembly (BMA) untuk memproses sel baterai ke modul, dan Battery System Assembly (BSA) yang siap dipasang ke paket baterai.

Baca Juga
Menjajal Mobil Listrik BYD M6, Bagaimana Fitur dan Teknologinya?
Seluruh proses ini memakan waktu sekitar 30 menit, dari lempengan sel baterai hingga menjadi satu paket sistem baterai untuk dipasangkan ke mobil listrik. Proses ini membuat produksi mobil listrik menjadi lebih cepat dan efisien.
