JAKARTA, iNews.id - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menyebut dengan rampungnya struktur organisasi baru, Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) siap mengejar target-target strategis yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Salah satu target yang dikejar adalah terkait transformasi digital.
"Dengan struktur yang telah lengkap, saatnya kita bergerak cepat dan fokus pada pencapaian target RPJMN. Setiap Eselon I memiliki tanggung jawab yang jelas dan harus memastikan program berjalan sesuai rencana," ujar Meutya dalam keterangannya dikutip, Rabu (26/2/2025).

Baca Juga
Hadiri Konferensi AI di Paris, Menkomdigi Bicara Regulasi untuk Pengembangan Kecerdasan Buatan
Meutya menginstruksikan Direktorat Jenderal Teknologi Pemerintah Digital untuk mempercepat transformasi digital di sektor pemerintahan, khususnya terkait operasionalisasi Pusat Data Nasional (PDN) di Cikarang.
"PDN adalah tulang punggung digitalisasi pemerintah. Pastikan semua kementerian dan lembaga segera memigrasikan data mereka ke PDN," katanya.

Baca Juga
Menkomdigi Resmikan Wi-Fi 6E dan Wi-Fi 7, Percepat Transformasi Digital Indonesia
Dalam bidang infrastruktur digital, Meutya menyoroti kecepatan internet Indonesia yang masih tertinggal. Dia menginstruksikan percepatan program seperti pemanfaatan SATRIA-1, Palapa Ring, dan adopsi teknologi terbaru seperti WiFi 7 untuk meningkatkan kualitas konektivitas nasional.
"Berdasarkan Speedtest Global Index edisi Desember 2024, kecepatan internet fixed broadband Indonesia hanya 32,07 Mbps, tertinggal dari Kamboja yang mencapai 46,14 Mbps. Ini tidak bisa kita biarkan," ucap Meutya.

Baca Juga
Menkomdigi Tekankan Penguatan Regulasi, Lindungi Anak dari Ancaman Digital
Dia juga menekankan pentingnya pengembangan ekosistem digital yang inovatif. Direktorat Jenderal Ekosistem Digital diminta segera menyusun roadmap dan regulasi terkait Artificial Intelligence (AI) untuk industri, serta mempercepat proses perizinan bagi entitas di ekosistem digital.
"Kita harus menjadi pemain utama dalam revolusi AI dan memastikan regulasi kita mendukung inovasi," tuturnya.