BUKITTINGGI, iNews.id – Dugaan mark up harga dan spesifikasi barang yang tidak sesuai peruntukan muncul setelah dua unit mesin pengolah sampah senilai Rp7,7 miliar rusak sebelum diserahterimakan. Pemerintah Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, membeli mesin ini untuk digunakan pada Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
Meski baru dibeli, dua unit mesin tersebut hingga kini belum bisa digunakan. Lebih dari tiga bulan sejak pembelian, mesin yang didanai oleh Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat tahun anggaran 2024, belum dapat diserahterimakan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) ke DLH karena masih dalam tahap uji coba.

Baca Juga
Sampah di TPA Cipeucang Menggunung, Pemkot Tangsel Jajaki Kerja Sama dengan Tangerang dan Lebak
Kepala Dinas PUPR Kota Bukittinggi, Rahmat AE membantah mesin pengolah sampah rusak. Menurutnya, mesin tersebut hanya macet.
"Mesin tidak rusak, hanya macet. Kami sedang melakukan modifikasi untuk menyesuaikan dengan sampah di sini," ujar Rahmat, Selasa (25/2/2025).

Baca Juga
Jumlah Sampah Perayaan Tahun Baru 2025 di Jakarta Meningkat, Capai 132 Ton
Editor: Kurnia Illahi