JAKARTA, iNews.id - Berikut bacaan niat puasa Rajab sekaligus puasa Senin Kamis untuk Muslim amalkan.
Bulan Rajab menjadi momentum tepat untuk memperbanyak amalan ibadah. Salah satunya puasa Rajab dan puasa sunnah lainnya.
Puasa Rajab dimulai dari tanggal 1 Rajab yang bertepatan dengan hari Rabu, 1 Januari 2025.
Ustaz Hanif Luthfi Lc dalam bukunya berjudul "Amalan Ibadah Bulan Dzulhijjah terbitan Rumah Fiqih Publishing menjelaskan, puasa sunnah Rajab bisa digabung bersamaan dengan puasa sunnah lainnya ketika bersamaan dalam satu hari.
Sebagaimana puasa 9 hari pertama bulan Dzulhijjah bisa diniatkan bersama dengan puasa Dawud atau puasa Senin-Kamis.
Imam An-Nawawi berkata di Al-Majmu‘, ‘Ini yang disebutkan secara mutlak oleh ulama Syafi’iyyah. Semestinya disyaratkan ta’yin (penyebutan nama puasa di niat) dalam puasa rawatib seperti puasa ‘Arafah, puasa Asyura, puasa bidh (13,14, 15 setiap bulan Hijriyah), dan puasa enam hari Syawwal seperti ta’yin dalam shalat rawatib’.
Jawabnya, puasa pada hari-hari tersebut sudah diatur berdasarkan waktunya. Tetapi kalau seseorang berniat puasa lain di waktuwaktu tersebut, maka ia telah mendapat keutamaan sunah puasa rawatib tersebut. Hal ini serupa dengan shalat tahiyyatul masjid.
Karena tujuan dari perintah puasa rawatib itu adalah pelaksanaan puasanya itu sendiri terlepas apapun niat puasanya.
Bagi Muslim yang belum mengetahui bacaan niatnya, berikut lafal niat Puasa Rajab digabung dengan Puasa Senin Kamis.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِفِى شَهْرِ رَجَبِ
وَعَنْ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ ِللهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitu Shouma Ghadin 'An adaai sunnati Fii Syahri Rajabi wa an shouma yaumal khomisi lillahi Ta'alaa
"Saya niat puasa sunnah Rajab esok hari dan puasa hari Kamis karena Allah Ta'ala."
Niat Puasa Rajab ini boleh dilakukan pada pagi atau siang hari dengan catatan belum makan dan minum sejak pagi lalu terbersit keinginan untuk berpuasa.
Sedangkan pada puasa wajib seperti puasa Ramadhan, puasa qadha dan puasa kaffarah atau puasa nadzar wajib dilakukan pada malam hari sebelum masuk waktu shubuh.
Istilah yang sering digunakan adalah tabyiatunniyah, atau memabitkan niat. Maksudnya, di malam hari seseorang sudah harus berniat bahwa besoknya dirinya akan melaksanakan puasa.
Editor: Kastolani Marzuki