SEMARANG, iNews.id – Efisiensi anggaran yang diterapkan pemerintah mengancam kelangsungan bisnis transportasi di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Para pengusaha bus terancam gulung tikar imbas sepinya order lantaran banyaknya instansi yang membatalkan pemesanan.
Pengelola PO Bus Citra Dewi, Handika Gusni Rahmulya mengaku mengalami kerugian yang cukup besar hingga 35 persen akibat pembatalan sewa kontrak armada bus yang biasanya sudah menjadi langganan kegiatan instansi.

Baca Juga
Efisiensi Anggaran, Bupati Mentawai Jamin 6 Program Unggulannya Tetap Berjalan
“Kami harus memutar otak lebih kencang agar bisa bertahan dan tidak gulung tikar,” katanya, Minggu (2/3/2025).
Dia berharap ada kebijakan baru dari pemerintah agar tidak ada perusahaan bus pariwisata yang gulung tikar. “Ya, harapan kami ini ada kebijakan yang tidak merugikan semua pihak termasuk para pelaku usaha sektor bisnis transportasi darat,” ujarnya.

Baca Juga
Terdampak Efisiensi, Kementerian ATR/BPN Tetap Kejar Target Konsolidasi Tanah 965 Bidang
Gubernur Jawa Tengah terpilih Ahmad Luthfi mendukung efisiensi anggaran yang dicanangkan pemerintah. Dia mengklaim tidak akan ada kendala di Jateng meski anggaran dipangkas.
"Nggak ada, nggak ada kendala, semuanya linier. Jadi efisiensi anggaran itu, terutama transfer daerah, kemudian jaldis (perjalanan dinas), kemudian program-program yang kemarin dicanangkan Pak Pj, akan kita lakukan kolaborasi ya," kata Luthfi di kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Minggu (16/2/2025).
Editor: Kastolani Marzuki