JAKARTA, iNews.id - Kepala Administrator Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal Tjertja Karja Adil menyebut perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China membawa berkah bagi pertumbuhan industri di Indonesia. Pasalnya, beberapa pabrikan China saat ini memilih untuk merelokasi pabriknya ke Indonesia, terutama di Kawasan Ekonomi Khusus.
Tjertja menuturkan, relokasi tersebut bukan tanpa alasan, karena produk China yang sebelumnya dilarang masuk ke pasar AS kini bisa kembali berjualan melalui label 'made in Indonesia'.

Baca Juga
Diresmikan Jokowi, PLN Pastikan Keandalan Pasokan Listrik Pabrik Baterai Anoda di KEK Kendal
Di samping itu, pemerintah juga memberikan sederet insentif fiskal hingga janji kemudahan perizinan untuk melancarkan pengembangan sektor industri di kawasan ekonomi khusus. Insentif pajak itu seperti pemberian tax holiday atau tax allowance selama 20 tahun tergantung nilai investasi yang dilakukan pelaku usaha.
"Kita dapat blessing lah setelah trump naik, perang dagang AS-China memanas banyak pabrik China relokasi di Indonesia. Mereka produksi barang di Indonesia, dapat label made in Indonesia, baru dikirim ke Amerika," ujar Tjerta dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (27/2/2025).

Baca Juga
Malaysia-Singapura Ikutan Bangun KEK, Luhut: Kami Tidak Takut Bersaing!
Dia menambahkan, pada tahun 2024 setidaknya telah diterbitkan sebanyak 961 Surat Keterangan Asal (SKA). SKA ini menjadi semacam sertifikasi asal barang yang menyatakan barang atau komoditas yang diekspor berasal dari negara pengekspor. Termasuk di dalamnya barang-barang dari pabrik China yang direlokasi ke Indonesia.
"SKA membuktikan bahwa barang ekspor Indonesia telah memenuhi Ketentuan Asal Barang Indonesia," tuturnya.

Baca Juga