MEDAN, iNews.id - Polisi menangkap 1.130 preman berkedok organisasi masyarakat (ormas) di Sumatera Utara. Para preman itu diciduk lewat pengungkapan 954 kasus premanisme pada Operasi Pekat Toba 2025 yang digelar selama 2 pekan mulai 1-14 Mei 2025.
Wakapolda Sumut, Brigjen Pol Rony Samtan mengatakan, premanisme, terutama yang berkedok ormas, menjadi atensi langsung Presiden Prabowo Subianto dan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo karena mengganggu keamanan dan menghambat investasi.

Baca Juga
Polisi Tangkap 75 Preman di Bandung, Peras Pedagang Pasar hingga Getok Tarif
“Ini (razia preman) perintah presiden dan kapolri menegaskan untuk menindak tegas premanisme yang berkedok ormas. Ini demi menjaga iklim investasi dan ketertiban di masyarakat, khususnya di Sumut,” kata Brigjen Rony di Mapolda Sumut, Kamis (15/5/2025).
Dari total 1.130 pelaku yang diamankan, sebanyak 178 orang telah ditetapkan tersangka dalam 136 kasus. Sisanya, 952 pelaku dalam 818 kasus menjalani pembinaan. Barang bukti yang diamankan antara lain uang tunai Rp61 juta, 27 senjata tajam, 8 sepeda motor, puluhan atribut parkir liar, hingga bendera ormas.

Baca Juga
Kerap Palak Warga, 52 Preman di Bandung Ditangkap dalam Operasi Pekat 2 Lodaya 2025
"Pengungkapan didominasi 839 kasus pungli, diikuti 42 pemerasan, 64 penganiayaan, serta kasus pengeroyokan dan perbuatan tidak menyenangkan," ungkapnya.
Staf Ahli Kemenko Polkam, Desman Sujaya mengatakan, pemerintah pusat akan membentuk Satgas Penanggulangan Premanisme Ormas lintas kementerian, TNI, Polri, dan pemda.
Editor: Kastolani Marzuki