JAKARTA, iNews.id - Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan para menteri di Kabinet Merah Putih untuk menghapus kuota impor terutama komoditas yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Terkait hal itu, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menegaskan Indonesia akan tetap berkomitmen dengan swasembada pangan.
Pihaknya tetap berupaya memenuhi kebutuhan dalam negeri termasuk pangan lewat produksi lokal.

Baca Juga
Zelensky: 155 Warga China Ikut Perang Dukung Rusia Melawan Ukraina
"Jadi gini, kita kan tujuannya tetap swasembada. Sebisa mungkin barang baik pangan maupun yang lain sebisa mungkin kan kita bisa produksi dalam negeri. Tapi kalau ada kebutuhan impor, itu kan Pak Presiden tidak mau ada kuota," kata Wamentan di kantor Kemenko Pangan, Kamis (10/4/2025).
Wamentan menyatakan, ketika kebutuhan impor tidak dapat dihindari maka mekanismenya harus dilakukan secara terbuka tanpa sistem kuota yang tak adil. Langkah ini disebutnya akan memperpendek rantai distribusi sehingga masyarakat bisa memenuhi kebutuhannya dengan harga lebih terjangkau.

Baca Juga
Presiden Prabowo bakal Jadi Pembicara di Antalya Diplomacy Forum Turki
"Misalnya butuh impor daging beku untuk industri, ya industri itu langsung saja yang impor. Nggak perlu lagi ada pihak tertentu yang mengatur dan mendapat hak khusus," ujar Sudaryono.
Menurutnya, kebijakan impor tidak akan dilakukan secara ugal-ugalan. Pemerintah dinilai akan tetap melindungi industri dalam negeri agar tidak mati akibat banjir produk impor.
“Yang bisa diproduksi di dalam negeri ya harus diprioritaskan. Impor hanya dilakukan untuk bahan yang memang belum bisa kita produksi, misalnya bahan baku industri obat, kalau memang harus impor ya impor. Industri bisa langsung impor barang yang mereka perlukan," katanya.