JAKARTA, iNews.id - Seluruh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kini resmi berada di bawah naungan Badan Pengelola Investasi Dana Anagata Nusantara (Danantara). Jumlahnya mencapai 844 perusahaan.
CEO Danantara Rosan Roeslani mengatakan seluruh BUMN resmi bergabung sejak 21 Maret 2025. Sementara Danantara diluncurkan pada 24 Februari 2025.
Baca Juga
Aset GBK Senilai Rp420 Triliun Bakal Dikelola Danantara
"Seluruh BUMN yang berjumlah 844 ini laporan Bapak Presiden sudah resmi menjadi bagian, menjadi milik dari Danantara Indonesia," ujar Rosan dikutip dari tayangan iNews Sore, Rabu (30/4/2025).
Dia mengatakan Danantara berdiri untuk memperkuat konsolidasi aset nasional. Kehadiran Danantara terjadi pada momentum yang tepat dan menyadarkan banyak negara untuk lebih mengandalkan kekuatan ekonominya sendiri bukan bergantung pada negara lain.
Baca Juga
Tak Hanya BUMN, GBK dan Aset Setneg Lainnya bakal Dikendalikan Danantara
"Sesuai juga dengan arahan yang selalu disampaikan oleh Bapak Presiden kepada kami bahwa Danantara adalah penjabaran dari Pasal 33 perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan," tutur dia.
Rosan mengatakan aset negara di bawah Kementerian Sekretaris Negara (Kemensesneg) seperti Kompleks Gelora Bung Karno (GBK) juga akan ikut diambil alih Danantara. Hal ini bertujuan agar GBK sebagai aset negara bisa dikelola dengan lebih produktif dan bisa menghasilkan nilai tambah bagi pendapatan negara.

Baca Juga