Sadis, 70 Umat Kristen Tewas Dipenggal di Gereja oleh Teroris Afiliasi ISIS di Republik Demokratik Kongo

3 hours ago 1

LUBERO, iNews.id - Sedikitnya 70 umat Kristen tewas dipenggal di sebuah gereja di timur laut Republik Demokratik Kongo (DRC). Serangan tersebut dilakukan oleh militan Pasukan Demokratik Sekutu (ADF), sebuah kelompok teroris yang terkait dengan Islamic State in Iraq and Syria (ISIS).

Menurut Open Doors, lembaga yang memantau penganiayaan terhadap orang Kristen di seluruh dunia, serangan brutal tersebut dimulai pada Kamis, 13 Februari dini hari. Militan bersenjata menyerbu Desa Mayba di wilayah Lubero. Mereka menyamar sebagai personel keamanan dan memaksa penduduk keluar dari rumahnya dengan meneriakkan, "Keluar, keluar dan jangan membuat keributan." 

143 Orang Tewas karena Penyakit Misterius di Kongo, Penderita Demam Tinggi dan Sakit Kepala

Baca Juga

143 Orang Tewas karena Penyakit Misterius di Kongo, Penderita Demam Tinggi dan Sakit Kepala

Sedikitnya 20 pria dan wanita Kristen ditangkap saat itu. Ketika penduduk desa kemudian berkumpul untuk membahas rencana penyelamatan para tawanan, para pemberontak ADF melancarkan serangan kedua, menangkap 50 orang penganut Kristen lainnya. 

Ke-70 orang itu kemudian disandera dan dibawa ke sebuah gereja Protestan kecil di Desa Kasanga. Di dalam gereja yang sebelumnya dianggap sebagai tempat perlindungan, mereka diikat terlebih dahulu, lalu dieksekusi dengan kejam. Hal ini juga telah dikonfirmasi oleh lembaga amal Katolik internasional, Aid to the Church in Need (ACN) dan Kantor Berita Fides Catholic.

Wabah Cacar Monyet di Kongo Mematikan, Banyak Pekerja Seks Tertular

Baca Juga

Wabah Cacar Monyet di Kongo Mematikan, Banyak Pekerja Seks Tertular

"70 mayat ditemukan di gereja. Mereka diikat," kata Vianney Vitswamba, koordinator komite perlindungan masyarakat setempat, dikutip oleh organisasi Global Fight Against Terrorism Funding (GFATF).

Tragedi tersebut membuat masyarakat Kristen di Mayba sangat berduka dan terpukul. Mereka tidak tahu harus berbuat apa lagi saat ini agar pembantaian tidak lagi terulang.

Rusuh di Penjara Kongo, 129 Napi Tewas Ditembak dan Terinjak-injak

Baca Juga

Rusuh di Penjara Kongo, 129 Napi Tewas Ditembak dan Terinjak-injak

"Kami tidak tahu harus berbuat apa atau bagaimana berdoa. Kami sudah muak dengan pembantaian. Semoga kehendak Tuhan saja yang terjadi," kata seorang penatua dari gereja di Desa Kasanga, dilansir dari Syriac Press, Senin (24/2/2025).

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow

Read Entire Article
Kabar Jateng | InewS | | |